Minggu, 08 September 2024

Terdakwa Tumirin Bantah Palsukan dan Gunakan Surat Palsu

Tuah Armadi Tarigan - Selasa, 21 Mei 2024 19:33 WIB
Terdakwa Tumirin Bantah Palsukan dan Gunakan Surat Palsu
Terdakwa Tumirin saat didengar keterangannya di PN Medan (pung)
Medan, MPOL -Tumirin (62) warga Jalan Kapten Sumarsono Medan yang dijadikan terdakwa tetap membantah memalsukan dan menggunakan surat palsu.

Baca Juga:
"Saya tidak ada memalsukan dan menggunakan surat yang menyangkut hak kepemilikan orang lain," ujar terdakwa Tumirin dihadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan diketuai Efrata Tarigan beranggotakan Khamozaro Waruwu dan Arfan Yani serta Jaksa Penuntut Umum( JPU) Randi Tambunan serta Penasihat Hukum terdakwa Rahmat Junjungan Sianturi, Selasa (21/5/2024)

Terdakwa Tumirin didengar keterangannya sebagai terdakwa, setelah seluruh saksi dari JPU sudah didengar keterangannya di pengadilan.

Menurut Tumirin, apa yang didakwa JPU tentang pemalsuan dan menggunakan seluruhnya tidak benar.

" Tidak ada yang dipalsukan, saya cuma memperlihatkan Kartu Tanda Pendaftaran Penduduk Tanah ( KTPPT) yang diterbitkan 1955," katanya

Menurut dia, tanah seluas 1 hektar lebih diatas KTPPT itu milik ayahnya Harjo tahun 1988.
Namun sebelum meninggal dunia, ayahnya menyerahkan surat tersebut kepada terdakwa Tumirin.

Dijelaskannya, dirinya pernah memberi kuasa menjual tanah di Helvetia kepada Darwis Lubis untuk mengajukan gugatan ke PTUN Medan.

"Kepada Darwis saya serahkan surat-surat yang asli.Tapi sampai kini saya tidak tahu dimana keberadaan KTPPT asli yang diterbitkan Kementerian Agraria itu," ujar Tumirin sambil meneteskan air mata.

Tapi belakangan Tumirin ditangkap karena dituduh memalsukan surat-surat." Saya ditangkap mirip buronan. Saya minta ganti baju saja pun tidak dibolehkan," ujar ayah tiga anak itu.

Menjawab pertanyaan Penasihat Hukumnya Rahmat Junjungan Sianturi tentang dasar penyidik menetapkannya jadi tersangka, Tumirin mengatakan dasar penyidik hanya bermodalkan foto kopi KTPPT tanpa menyertakan aslinya.

"Hanya modal foto kopi KTPPT saya dijadikan tersangka dan kini jadi terdakwa," ujar kakek berusia 62 tahun itu.

Menurut dia, banyak orang yang ingin membantunya. Tapi semua itu hanya isapan jempol saja.Bahkan surat asli KTPPT pun sampai sekarang raib entah kemana.

Hakim Prihatin

Hakim Anggota Khamozaro Waruwu merasa prihatin yang menimpa terdakwa Tumirin. "Terdakwa sudah tua ditahan lagi. Saya prihatin," kata Khamozaro berulangkali.

Namun begitu, kata hakim Khamozaro terdakwa Tumirin harus bisa membuktikan bahwa tanah dari ayahnya bisa beralih kepada terdakwa.

"Kapan terdakwa memperoleh tanah tersebut. Mana duluan HGU milik PT Nusaland atau tanah tersebut diperoleh dari terdakwa," ujar hakim kepada terdakwa

Sejenak terdakwa Tumirin termenung lantas bilang tanah tersebut diperoleh dari ayahnya tahun 2016. Namun tanah tidak dikuasai secara fisik." Saya pernah pasang plang tapi dicabut," ujar terdakwa

Karena itu, terdakwa berharap Majelis hakim membebaskan dirinya." Saya dizolimi dan minta dibebaskan," ujar terdakwa Tumirin

Persidangan terhadap terdakwa Tumirin masih berlanjut Rabu (22/5/2024) untuk mendengar keterangan saksi adcahrge (meringankan)

Diketahui, JPU Randi Tambunan mendakwa Tumirin melanggar pasal 266 dan 263 KUHP yakni memalsukan dan menggunakan surat palsu (pung)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Sukses Tingkatkan Kualitas Layanan Transportasi, Pemprov Sumut Terima Penghargaan Wahana Tata Nugraha Wiratama dari Menhub
Polsek Tanah Jawa & Jatanras Polres Simalungun Ungkap Kasus Pencurian Mobil Ambulance Puskesmas, Dua Pelaku Ditangkap
Polisi dan TNI Ungkap Pengiriman Ganja Via Ekspedisi di Medan, 4 Orang Ditangkap
H-1 PON XXI: Dishub Sumut Mobilisasi 4.000 Lebih Atlet, Ofisial, dan Panitia
Dipimpin Dansat Brimob Poldasu, 19 Anggota Polri Perkuat Kontingen Sumut Dalam PON XXI 2024
Polwan Polres Samosir Terima Kejutan dari Bhayangkari pada HUT Polwan ke-76
komentar
beritaTerbaru