Taput, MPOL: Bupati Taput Drs. Nikson Nababan perjuangkan nasib para Tenaga Kesehatan (Nakes) yang sempat terganjal untuk bisa mengikuti ujian P3K ( Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Ketua (PPNI) Persatuan Perawat Nasional Indonesia Cabang Taput Pastrida Simamora sangat mengapresiasi kebijakan Bupati Nikson Nababan tersebut.
Keluarga besar PPNI Taput sangat berterima kasih atas kepedulian Bupati Nikson Nababan dalam memperjuangkan nasib para perawat.
” Pasalnya berkat perjuangan pak bupati, para Nakes yang didalamnya termasuk perawat yang tergabung di PPNI Cabang Taput bisa ikut ujian dan akhirnya lulus sebagai ASN kategori P3K,” ungkap Pastrida Simamora kepada wartawan, Jumat (17/3) pada acara HUT PPNI ke 49 di Gedung Sopo Partukkoan Tarutung.
Sebut Pastrida, sebelumnya ratusan Nakes di Taput tidak bisa mendaftar untuk mengikuti ujian P3K yang dilaksanakan pada tahun lalu.
Namun, setelah melalui pengurusan ke Kementrian dan juga perhatian yang diberikan Bupati Taput, pemerintah pusat pun membuka kembali pendaftaran dan verifikasi ulang pendaftaran calon P3K nakes dari Taput hingga kemudian akhirnya lulus sebagai P3K.
Untuk perawat yang lulus ASN kategori P3K tercatat sebanyak 203 orang yang terdiri dari pegawai Dinas Kesehatan 104 orang, dan RSUD Tarutung 99 orang.
Makanya, sebelum puncak perayaan HUT PPNI ke 49 yang digelar hari ini, Keluarga Besar PPNI terlebih dahulu silaturahmi ke bupati di rumah dinasnya kemarin tanggal 16 Maret 2023.
” Para perawat yang lulus P3K menyampaikan ucapan terima kasih dan bersyukur dengan kebaikan bupati. Dan juga kita minta petunjuk arahan dan selanjutnya bagaimana seharusnya perawat-perawat kita kedepannya,” ungkap Pastrida.
Peringatan ulang tahun perawat tahun ini mengangkat thema ‘ Menggapai Sejahtera Dengan Profesionalisme. Hal itu sejalan dengan kepedulian yang diberikan Bupati Taput dalam memperjuangkan nasib para nakes termasuk perawat untuk bisa ikut ujian dan lulus sebagai P3K.
” Karena dengan diterimanya para perawat – perawat kita sebagai ASN kategori P3K, maka kesejahteraan mereka pun susah pasti terangkat,” sebutnya.
Kata Pastrida lagi, saat ini memang masih ada perawat di Taput yang belum masuk sebagai kategori P3K.
Hal itu karena adanya peserta yang saat ingin mengikuti ujian, tidak membawa kelengkapan berkas sehingga tidak dapat mengikuti ujian.
Selain itu, ada juga perawat yang belum bisa ikut ujian karena belum memenuhi persyaratan lama bertugas mininal 2 tahun.***