Bantu Nelayan, RSI Tabur Benih Ikan Tilapia di Perairan Danau Toba

Minggu, 27 Maret 2022 | 15:14 WIB
Samosir, MPOL: Mendukung ekonomi nelayan lokal di perairan Danau Toba, baik untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun mata pencarian, Regal Springs Indonesia melaksanakan penaburan 100.000 benih ikan tilapia di sekitar wilayah perairan Danau Toba, di area Lontung, Pangambatan, dan Silimalombu Kabupaten Samosir, serta di Sirungkungon Kabupaten Toba, Jumat (25-3/2022)
Program restocking atau penambahan stok ikan tangkapan ke perairan Danau Toba telah menjadi agenda rutin perusahaan yang dilaksanakan tiga kali dalam satu tahun.
“Program ini merupakan salah satu program implementasi KAMI Peduli dalam pilar Lake & Water Access perusahaan,” ujar Dian Octavia Head of Sustainability & Community Regal Springs Indonesia.
Ditambahkan Dian, selain untuk mendukung ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi dan
membantu nelayan lokal, program ini juga menjadi salah satu upaya perusahaan dalam mendukung ekosistem Danau Toba.
“Perusahaan berharap dapat ikut berkontribusi dalam memelihara ekosistem akuatik yang seimbang sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan nelayan lokal,” jelasnya.
Kepala Bidang Perikanan Kabupaten Samosir Brosdiana Sinaga mewakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir mendukung dan menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh Regal Springs Indonesia.
“Restocking ini sangat membantu kegiatan nelayan tangkap di perairan Danau Toba. Karena dengan populasi ikan yang bertambah, maka produktivitas tangkapan nelayan juga akan meningkat, hingga dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi. Harapan kami, kegiatan seperti ini dapat terlaksana kembali,” jelas Brosdian.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Toba Sahat Manullang menyampaikan kontribusi dari semua pihak sangat penting untuk menjaga
keanekaragaman hayati, termasuk sumber daya ikan.
“Saat ini keberadaan ikan red devil (Amphilophus labiatus) di perairan Danau Toba sudah meresahkan nelayan di sini. Hasil tangkapan ikan komersil semakin hari semakin berkurang. Sebelum ada ikan red devil, satu nelayan bisa menangkap hingga lima kilogram ikan. Jika dijual, nelayan bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp125 ribu per hari yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Namun saat ini, nelayan hanya bisa mendapatkan satu hingga dua kilogram ikan per hari,” jelas Sahat Manullang.
Sahat Manullang mengakui pihaknya masih melakukan berbagai upaya untuk menghasilkan produk yang bernilai ekonomi dari ikan red devil.
“Profesi nelayan tangkap harus kita selamatkan. Untuk sementara yang bisa kita lakukan adalah menambah persaingan di air. Saat ini, induk-induk ikan yang ada sudah tidak bisa lagi menghasilkan bibit. Jadi, kita harus menciptakan benih kita sendiri, yaitu salah satunya dengan restocking,” ungkap Sahat.
Sahat juga berharap, benih ikan yang disebar nantinya dapat mendorong kesejahteraan masyarakat, termasuk juga keberlanjutan ekosistem di Danau Toba.
Pada kegiatan penaburan benih ikan tilapia ini, dihadiri juga oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Toba Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara Abner Tarigan.