Medan – Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia, (PMPHI) Sumatera Urara(Sumut) kembali mengajak Gubernur Sumut (Gubsu) menyelenggarakan Doa Bersama seluruh elemen masyarakat ( Islam, Kristen, Hindu, Budha dan yang lain), agar Sumut terhindar sari penyebaran virus Corona.
Hal itu dikemukakan Kordinator Wilayah (Korwil) PMPHI Sumut,Drs Gandi Parapat ,usai mengikuti kebaktian Minggu di HKBP Pradomuan,Medan (15/03/2020)siang terkait semakin merebaknya penyebaran virus Corona di Indonesia.
“Kami juga sudah menyurati Presiden Jokowi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan agar dibuat Doa Bersama menangkal virus corona, karena kekhawatiran PMPHI sudah mulai terjadi setelah mengikuti berita terkait virus Corona yang begitu sadis yang belum ada obat atau vaksinnya”, kata Gandi.
Doa Bersama ini sebut Gandi Parapat, karena ia menyakini setiap orang yang memeluk agama punya iman bahwa Tuhan Allah adalah pelindung. Gandi juga menyakini semua manusia sekarang sama ,khwatir terhadap penyebaran virus Corona.
“Jadi tujuan kita sama, bagaimana biar terhindar dari virus Corona tersebut. Saya tidak pernah khwatir menghadapi kematian ,tapi kepada kematian oleh virus Corona, saya betul betul takut . Saat ini tidak ada jalan hanya “Tuhanlah Pengharapanku”. Kalaupun Tuhan akan memanggil manusia , janganlah karena virus Corona yang begitu sadis”, sebut Gandi .
Korwil PMPHI Sumut itu pun mengaku sangat berharap kepada pemerintah, politisi agar mengurangi nafsunya. Sebab di luar negeri sudah ada negara yang berencana akan melepaskan 70.000 orang dari penjara karena virus Corona, pemerintah Indonesia malah mencari permasalahan. Mantan pejabat/ petinggi partai yang saat ini di penjara karena pakai handphon (HP) malah dipersoalkan.
“Pemerintah,politisi atau menteri jangan buta, hampir semua orang yang dipenjara punya HP. Jadi kalaupun ada dendam terselubung oknum pemerintah kepada mantan pejabat tersebut, mohonlah dilupakan . Lebih bagus dipikirkan bagaimana biar kita ini tidak tertular virus mematikan itu. Penyataan pejabat lebih ditakuti DBD daripada Corona, hal itu tdk perlu didengar. DBD gampang obatnya, asal sudah ke rumah sakit, 99,9 persen sembuh dan bisa dikunjungi, kalau Corona diungsikan dan tidak boleh dijenguk oleh siapapun kecuali petugas. Kalau meninggal tidak jelas dimana kuburanya dan anggota keluarga yang terkena dijauhi masyarakat, dan petugas membuat polis libe dirumahnya”, kata Gandi Parapat.
Gandi Parapat juga telah menghimbau Presiden agar menunda perpindahan ibu kota Indonesia dan menunda pelaksanaan Pilkada.Dana yang seharusnya untuk pemindahan ibu kota dab Pilkada,agar dialokasikan untuk menyelamatkan nyawa warga Indonesia dengan mencegah penyebaran virus Corona.(mam)