Marelan, MPOL- Warga Jemaat Gereja Elim Kristen Indonesia (GEKI), yang sebelumnya melakukan ibadah dengan memakai salah satu gedung milik Suzuya Marelan Plaza yang terletak di Jalan Marelan Raya Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan Kota Medan, akhirnya terus mendapat penolakan dari masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam (AUI) Kota Medan, yang akan menggelar aksi damai pada Rabu (31/5/2023).
Dalam surat pemberitahuan tersebut yang ditujukan kepada Kapolres Pelabuhan Belawan, Cq. Kasat Intel Polres Pelabuhan Belawan, disebutkan dengan telah dikeluarkannya rekomendasi tempat ibadah sementara untuk Gereja Elim Kristen Indonesia (GEKI), oleh Lurah Tanah 600 Marelan dianggap telah mengenyampingkan keberatan masyarakat.
Dalam surat pemberitahuan aksi damai tertanggal pada, 27 Mei 2023 tersebut dengan tembusan Camat Marelan dan Lurah Tanah 600, disebutkan berupa tuntutan diantaranya, cabut rekomendasi tempat ibadah sementara GEKI dan copot Lurah Tanah 600 dan Camat Medan Marelan, jika tetap memaksakan kepentingan GEKI dan mengenyampingkan keberatan masyarakat 600 Marelan.
Lurah Tanah 600 Marelan Agung Satria ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (30/5) membenarkan adanya rencana aksi damai tersebut, “Iya Pak memang benar adanya demo yang dilaksanakan besok pagi, ” balasnya.
Terpisah, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Josua Tampubolon saat dikonfirmasi mengatakan belum menerima surat pemberitahuan tersebut, “Saya belum terima suratnya, nanti kami akan melakukan pengamanan bila ada, ” ucapnya singkat.
Sementara itu, Camat Medan Marelan Anshari Hasibuan ketika dikonfirmasi melalui panggilan telepon membenarkan akan adanya rencana aksi masyarakat tersebut, “ya surat rekomendasi dari lurah Tanah 600 sudah dikeluarkan untuk jemaat GEKI untuk dapat beribadah sementara disana,” ungkapnya singkat. (Top)