Senin, 24 Februari 2025

Warga Keluhkan Parit Kurang Berfungsi Mengakibatkan Banjir di Medan Petisah

Rifki Warisan - Minggu, 23 Februari 2025 23:42 WIB
Warga Keluhkan Parit Kurang Berfungsi Mengakibatkan Banjir di Medan Petisah
Istimewa
Anggota DPRD Medan, Dr. Dra. Lily, MBA, MH, berfoto bersana perwakilan OPD dan peserta Reses II Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025, Minggu (23/2/25) di Jalan Meranti, Medan Petisah.
Medan, MPOL -Warga Kecamatan Medan Petisah, mengeluhkan kondisi parit tumpat dan rusak di kawasan itu, sehingga mengakibatkan banjir atau genangan air jika terjadi hujan

Baca Juga:
Keluhan ini terungkap saat Anggota DPRD Medan, Dr. Dra. Lily, MBA, MH, menggelar Reses II Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025, Minggu sore (23/2/25) di Jalan Meranti, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah.

Seperti yang disampaikan Purnama Sitompul, warga Jalan Pabrik Padi, Kelurahan Sekip, yang mengatakan daerah mereka sering banjir, dikarenakan di depan satu rumah paritnya menyempit karena di atasnya dibangun titi, dan yang punya rumah tak mau titinya dibongkar.

Hal senada juga disampaikan Efendi, warga Kelurahan Sei Putih Timur II, mengeluhkan kondisi parit di Jalan Meranti Gang Bengkok, dimana air paritnya tumpat dan tidak jalan. "Sudah dua tahun tidak ada tindakan. Pihak kelurahan telah datang memfoto, tapi gak jelas juga," katanya.

Sementara itu, Radha Krisna, warga Jalan PWS Gang Sriwijaya, menyampaikan perihal di Jalan Meranti Gang Sriwijaya dan Gang Bengkok paritnya rusak alias tumpat dan diminta dibangun baru.

Pada kesempatan yang sa.a, Eli Elisa, warga Kelurahan Sei Putih Timur I, mengungkapkan di Jalan Punak simpang Jalan PWS, jalannya rusak akibat pembuatan parit, sehingga warga sering terperosok. "Jadi kami minta jalannya diaspal," ujarnya.

Menyikapi soal keluhan Jalan Meranti Gang Bengkok, anggota DPRD Medan, Dr. Dra. Lily, MBA, MH, menyarankan masalah ini bisa dikordinasikan kepada kepling, kelurahan atau kecamatan dengan melakukan gotong royong membersihkannya.

Sementara itu, Hendra Prawira, dari Yayasan Sosial Punak Indonesia, mempertanyakan jika ada pelayanan rumahsakit yang tidak memuaskan, apakah hal ini bisa dilaporkan ke Dinas Kesehatan.

Menyikapinya, perwajilan Dinas Kesehatan Kota Medan, Evy Ohara, mengatakan puskesmas mempunyai jaringan di rumahsakit. "Jika ada warga yang tidak mendapat layanan dengan baik, segera laporkan saja ke puskesmas, tak perlu melapor ke Dinas Kesehatan," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wak Ketel, warga Jalan PWS Gang Abadi, yang sehari-hari jualan es ganefo pakai sepeda, mempertanyakan soal bantuan sosial untuk lansia seperti dirinya.

Menjawabnya, perwakilan Dinas Sosial Kota Medan, Ester Hutabarat, mengatakan secara persyaratan, Wak Ketel layak mendapat bantuan seperti program PKH, namun mungkin saja dia belum masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Jadi ke depan kita berharap Wak Ketel ini masuk DTKS dan dapat program bantuan dari pemerintah. Kita hanya mengusulkan saja, dan yang menetapkan masuk DTKS itu pihak Kementerian Sosial," ujarnya.

Di akhir reses, Angggota DPRD Medan,Dr. Dra. Lily, MBA, MH, mengatakan semua aspirasi ini ditampungnya. "Dan aspirasi ini akan kita teruskan untuk disampaikan ke Pemko Medan melalui laporan reses anggota DPRD Medan," pungkasnya. **

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru