Senin, 24 Februari 2025

Warga Medan Petisah Minta Korek Parit dan Sungai Antisipasi Banjir

Rifki Warisan - Minggu, 23 Februari 2025 23:39 WIB
Warga Medan Petisah Minta Korek Parit dan Sungai Antisipasi Banjir
Istimewa
Anggota DPRD Medan, Renville P. Napitupulu, saat melaksanakan Reses II Masa Sidang II Tahun Sidang 2024-2025, Sabtu (22/2/25) di Jalan Buku, Medan Petisah.
Medan, MPOL -Persoalan ancaman banjir atau genangan air, parit, dan jalan rusak, masih menjadi keluhan warga Kota Medan, terutama warga di daerah pemilihan (Dapil) I meliputi Kecamatan Medan Baru, Medan Barat, Medan Petisah dan Medan Helvetia.

Baca Juga:
Keluhan ini disampaikan warga saat mengikuti Reses II Masa Sidang II Tahun Sidang 2024-2025 Anggota DPRD Medan, Renville Pandapotan Napitupulu, Sabtu (22/2/25) di Jalan Buku, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah.

"Jika hujan, air tergenang dan masuk ke rumah kami mengakibatkan perabot kami rusak. Kami tak mau tahu gimana cara dan aturannya. Yang kami mau, tidak ada lagi banjir di tempat kami," ujar Nainggolan, warga Jalan Notes, Kelurahan Sei Putih Barat, saat reses tersebut.

Hal senada juga disampaikan H. Siregar, warga Kelurahan Sei Putih Tengah, Kecamatan Medan Petisah. "Kami minta sungai di kawasan Sei Putih Tengah sampai ke Belawan dikeruk agar bisa mengantisipasi banjir," ujarnya.

Sedangkan Br Siburian, warga Jalan Cangkir Lorong Toba, mengaku mereka pernah dijanjikan akan dibuat gorong-gorong agar tidak terjadi banjir, dan juga keluhan soal lampu jalan. "Tapi sampai sekarang tidak ada tindakan," ungkapnya.

Christina br Pasaribu , mengeluhkan pengaspalan jalan di Gang Johar, Kelurahan Sei Putih Barat, yang sudah rusak mengakibatkan pengendara motor jatuh atau terjadi kecelakaan. "Demikian juga paritnya tak mampu menanmpung air hujan sehingga meluap ke rumah," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, T. Siregar, berharap jembatan untuk akses warga dari Jalan Kertas, Kel. Sei Putih Barat ke Pasar Sikambing dilebarkan sehingga becak dan mobil bisa lewat. "Karena selama ini warga harus memutar jauh dan ertambah ongkos becak," ujarnya.

Sementara itu, Edo Marpaung, warga Jalan Jangka, Kel. Sei Putih Barat, mengeluhkan kotornya air ledeng Perumda Tirtanadi. "Buatlah air yang benar-benar layak untuk diminum. Kalau gak percaya, datanglah ke rumah saya. Nanti akan terlihat airnya kotor," ujarnya.

Menyikapi keluhan warga, anggota DPRD Medan, Renville P. Napitupulu mengaku sudah pernah komunikasi dengan pihak BWS Ii Sumatera agar dilakukan normalisasi sungai. "Makanya saya kecewa karena masih terjadi pendangkalan sungai, sehingga terjadi banjir atau luapan air sungai," ujarnya.

Untuk itu Renville mendorong Pemko Medan fokus tiga hal dalam normalisasi sungai, yakni mengorek pafit, meninggikan taludnya, melebarkan sungai - dengan konsekwensi penggusuran dan ganti rugi. "Namun Pemko Medan belum sanggup melakukan ganti rugi," ungkapnya.

Soal Gang Johar, menurut Renville, tahun ini sudah dianggarkan untuk perbaikannya. Namun ia minta Dinas SDABMBK Medan terlebih dahulu mengecek paritnya. "Artinya, jalannya diperbaiki, tapi paritnya rusak sehingga mengakibatkan jalan cepat rusak akibat luapan air," tegasnya.

Ia menambahkan, Pemko Medan juga akan membuat dua kolam rentensi untuk mengantisipasi banjir, yakni untuk melakukan penyedotan air sungai agar tidak meluap ke jalan dan rumah warga. "Hanya saja sampai saat ini belum ada lahan untuk kolam retensi tersebut," katanya.

Soal pelebaran jembatan, menurut Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu, masalahnya ada juga warga setempat yang keberatan, dengan alasan jadi bising karena banyak kendaraan yang lalu lalang, karena jadi jalan umum.

Perwakilan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan, Agustina Simbolon, pada kesempatan itu mengakui sudah melakukan normalisasi sungai sehingga air dari Gang Johar sudah terkoneksi dan mengalir ke sungai Sikambing.

Di sisi lain soal air ledeng, Renville mengakui memang agak sulit menyikapinya, karena Perumda Tirtanadi itu ranahnya Pemprov Sumut. "Namun kita sesali juga jika warga mendapatkan air ledengnya kotor. Kita harapkan ini segera diselesaikan," pungkasnya. (Ki)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru