Jumat, 10 Januari 2025

KH. M. Nuh: Diantara Doktrin Jam'iyah PERSIS Adalah Mengembalikan umat kepada Al-Quran dan As-Sunnah Juga Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Redaksi - Senin, 09 Desember 2024 07:21 WIB
KH. M. Nuh: Diantara Doktrin Jam'iyah PERSIS Adalah Mengembalikan umat kepada Al-Quran dan As-Sunnah Juga Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Ist
KH. M.Nuh, MSP (tengah) saat memberikan ceramah di Bilah Hilir Labuhanbatu.
Labuhanbatu, MPOL -Ketua Persatuan Islam (Persis) Sumut, KH Muhammad Nuh MSP menjabarkan, ada 7 doktrin Jam'iyah Persatuan Islam yang wajib dipahami dan diamalkan oleh para kader.

Baca Juga:
Ketujuh doktrin tersebut yakni, mengembalikan umat kepada Al-Quran dan As-Sunnah, melakukan Amar Ma'ruf Nahi Munkar, menghidupkan dan memelihara Ruhul Jihad, ijtihad dan tajdid, membentuk Ash-haabun dan Hawariyun, mengembangkan pendidikan dan dakwah, menghidupkan kegiatan syar'iyah dan Ijtima'iyah dan yang ketujuh memperkayaan perpustakaan Islam.

Hal ini disampaikan Muhammad Nuh ketika menghadiri Silaturahim Akbar sekaligus Pengajian Akbar Persis Labuhanbatu (Labuhanbatu Induk, Labuhanbatu Selatan dan Labuhanbatu Utara), di halaman Sekretariat Pengurus Cabang Persis Bilah Hilir, Labuhanbatu, Minggu (8/12/2024)

Nuh yang saat ini juga diamanahi sebagai anggota Komite IV DPD RI asal Sumatera Utara ini, lalu menjabarkan bagaimana 7 doktrin ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari hari bahkan bernegara.

"Mengembalikan umat kepada Al Quran dan As Sunnah, dalam kenyataanya, tidak sedikit dari kaum Muslimin baik dalam aqidah, ibadah dan akhlaknya yang tidak sesuai dengan tuntunan dasar Islam, yaitu Kitabullah Al-Quran dan Bimbingan Rasulullah SAW, As-Sunnah padahal dua pedoman dasar ini yang memandu kaum muslimin untuk meraih keselamatan didunia dan akhirat," beber Nuh.

Melakukan Amar Ma'ruf Nahyi Munkar, jelas Nuh, manusia yang Allah SWT beri dua potensi yang berlawanan, fujur (dorongan untuk melalukan kesalahan) dan takwa (potensi kebaikan). "Potensi kebaikan harus didukung dan dikembangkan dengan amar makruf sedangkan dorongan untuk melakukan kesalahan harus ditahan dari dalam dengan mujahadatunnafs (mengkondisikan hati), jika keburukan itu daru luar wajib dihadapi dengan nahi mungkar," terangnya.

Menghidupkan dan memelihara Ruhul Jihad, Ijtihad dan Tajdid. "Rasulullah SAW bersabda: urusan terpenting adalah Islam. Tiang penyangganya Sholat dan puncak kemuliaannya adalah jihad fisabilillah. Jihad dalam makna sungguh sungguh mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki demi meraih keridhaan Allah SWT.

Membentuk As-Shabun dan Hawariyun, kata Nuh, diperlukan dalam perjuangan untuk menegakkan nilai nilai Islam, adanya pendukung dan kader dakwah. "Dengan demikian dakwah akan berkelanjutan dan pihak lain tidak seenaknya mengganggu dakwah dan para da'i," sebutnya.

Masih lanjut Dewan Pertimbangan MUI Sumatera Utara ini, doktrin kelima yang bisa diaplikasikan dalam bernegara adalah mengembangkan pendidikan dan dakwah. "Pendidikan mengantarkan anak anak umat dan bangsa untuk nantinya turut mengelola negara. Dalam sejarah Persis, Bapak Muhammad Natsir rahimahullah sebagai perintis pendidikan dengan lembaga yang beliau dirikan Pendis (Pendidikan Islam)," ungkapnya

Menghidupkan Syar'iyah Ijtima'iya, sebut Nuh, tidak sedikit ruang kosong dalam kehidupan sosial kita yang perlu diisi dengan kegiatan Sosial Islam. "Umpamanya untuk dalam saling menolong, antara aghniya (orang kaya) dengan masyarakat kurang mampu, maka didirikanlah Lembaga Amil Zakat (LAZ) Persis," terangnya.

Memperkaya Perpustakaan Islam, kata Nuh, merupakan Gerakan Dakwah Persis sejak awal dikenal dengan publikasi dan penerbitan buku, seperti A Hassan dengan majalah Al-Lisan dan Pembela Islam. "Begitu juga buku buku Islam seperti soal jawab, pengajaran Sholat dan lainnya," pungkasnya.

Turut hadir pada Silaturahim Akbar ini, Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) Persis Sumatera Utara, Ustad Surya Dharma SSos yang menyampaikan rencana kegiatan Persis Sumut dalam waktu dekat, diantaranya Musyawarah kerja Wilayah.**

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Maju Manalu
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru