Sabtu, 06 Juli 2024

INAMPA Kembali Mengelar FGD Untuk Pemanduan dan Penundaan Kapal

Toga Pasaribu - Kamis, 21 Desember 2023 16:36 WIB
INAMPA Kembali Mengelar FGD Untuk Pemanduan dan Penundaan Kapal
INAMPA Kembali Mengelar FGD Untuk Pemanduan dan Penundaan Kapal.(ist)
Medan, medanposonline.com -Indonesian Maritime Pilots' Association (INAMPA) kembali menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan judul "Menciptakan Layanan Pemanduan & Penundaan Kapal dengan Tarif Yang Kompetitif". Kamis (21/12/2023).

FGD tersebut dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Dr. Capt. Antoni Arif Priadi, M. Sc.

Dirjen perhubungan Laut itu dalam sambutannya mengatakan pemanduan menjadi satu hal yang Fital dalam layanan transportasi laut.

Untuk wilayah pelabuhan wajib pandu, kapal-kapal yang akan sandar di pelabuhan dan keluar dari pelabuhan mesti dilakukan pemanduan. Ini karena terkait dengan fungsi keamanan dan keselamatan pelayaran," ujarnya.

Dirjen Perhubungan Laut itu juga menyampaikan karena pandu tunda perlu biaya juga, tapi tarif harus kompetitif. Dan cost yang ditetapkan itu apakah juga menghitung semua pergerakan kapal tunda di pelabuhan. "Makanya perlu pula perbandingan dengan negara lain dalam hal ini, kata Dirjen.
Capt. Antoni Arif Priadi juga mengapresiasi FGD yang dilaksanakan oleh Inampa tersebut.


Sebelumnya, President INAMPA Pasoroan Herman Harianja menyampaikan bahwa tarif pemanduan kapal dalam negeri masih di bawah biaya operasional yang dikeluarkan oleh penyedia jasa pandu tunda. "Untuk cost recovery saja masih susah. Bagaimana keselamatan pelayaran bisa dijamin kalau tarifnya masih rendah," ungkapnya

Sementara itu, Capt. Agus (ketua panitia) melaporkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan supaya tenaga pandu ke depan bisa lebih sejahtera. "Kalau tarif pemanduan penundaan untuk kapal domestik bisa naik, nantinya kan berdampak pada kesejahteraan pandu," ujarnya.

Agus juga mengatakan sekarang ada sekitar 127 wilayah perairan wajib pandu di Indonesia ini. Potensinya cukup besar, tapi karena tarif untuk yang kapal domestik masih rendah, sektor ini belum banyak diminati pelaku usaha, terkecuali jika sebuah pelabuhan banyak kapal asingnya.

Dalam FGD INAMPA kali ini menghadirkan banyak Nara sumber, antara lain, direktur kepelabuhanan Ditjen Hubla Muhammad Masyhud, Capt. Japie mewakili INSA, lalu Dendi Gustinandar (direktur BUP BP Batam), Capt. Agusman mewakili Dirut SPJM, Capt. Korompis (Sekjen APBMI), kemudian Capt. Aep dari PT Krakatau Bandar Samudera, Capt. Rusdi dari ISAA, serta Prof. Raja Oloan Saut Gurning dari ITS.

Pada pelaksanan FGD tersebut, INAMPA juga menganugerahkan anggota kehormatan kepada beberapa Pejabat yang sangat concern untuk ikut serta membangun dan mengembangkan INAMPA kedepan, salah satu diantaranya adalah Bapak David Pandapotan Sirait, SE., M.Mtr., MBA. Selaku Direktur Utama PT. Terminal Teluk Lamong yang telah banyak membantu dan juga ikut serta mengembangkan Perwira Pandu Maritim yang ada di Indonesia secara khusus yang bertugas di terminalnya.

Diinformasikan Sebelumnya INAMPA juga sudah menyelenggarakan FGD tentang Revisi PM 57 & 93 pada Oktober 2022 di Hotel Swissbel Harbour Bay - Batam, FGD Tangga Pandu pada Februari 2023 di Hotel Sheraton by Four Points di Makassar, dan Seminar Nasional Digitalisasi BUP pada Juli 2023 di Jakarta. *



Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Baringin MH Pulungan
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru