Kamis, 21 November 2024

Suara Wartawan Aspirasi Masyarakat, KBP Gidion: Kadang Kami 'Jago Kandang'

Ardi Yanuar - Selasa, 19 November 2024 20:13 WIB
Suara Wartawan Aspirasi Masyarakat, KBP Gidion: Kadang Kami 'Jago Kandang'
Ist.
Kapolrestabes Medan, KBP Gidion Arif Setyawan bersama Ketua PWI Sumut, Farianda Putra Sinik.
Medan , MPOL - Rombongan pejabat utama (PJU) Polrestabes Medan mendatangi Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jalan Adinegoro, Medan, Selasa (19/11/2024) siang. Dengan berjalan kaki, kedatangan sejumlah perwira menengah (Pamen) dan perwira pertama (Pama) dipimpin Kapolrestabes Medan, Komisaris Besar Polisi (KBP) Gidion Arif Setyawan.

Baca Juga:
Kedatangan orang nomor satu di Polrestabes Medan itu disambung hangat Ketua PWI Sumut, Farianda Putra Sinik beserta pengurus.

Dalam bincang-bincang penuh hangat, Gidion mengatakan tujuan dirinya datang bersama rombongan untuk merajut silaturahmi. Gidion yang dikenal suka bergurau ini menjelaskan dirinya lebih kurang lima minggu menjabat Kapolrestabes Medan. Ia kemudian menceritakan peran wartawan yang sangat membantu tugas-tugas kepolisian.

"Saya meyakini bahwa aspek kewartawanan hari ini menjadi bagian dari pada penjaga peradaban. Di mana pun itu termasuk di Medan karena materi yang membuat frame kemudian menjadi role model, punya orientasi bagian dari insan pers, karena itu juga sejalan dengan kami (Polrestabes Medan) bahwa kita tidak bisa jalan sendiri, mesti membutuhkan masukan, role model kemudian untuk saya wawasan dari pandangan-pandangan mereka (wartawan)," kata Gidion Arif.

Gidion menjelaskan dalam segala hal mungkin wartawan khususnya PWI Sumut jauh lebih banyak melihat daripada polisi.

"Harus kami akui kadang-kadang kami ini 'jago kandang' atau melihat dengan satu kacamata kepolisian. Tapi rekan-rekan wartawan melihat dari banyak sisi, mulai dari aspek sosial, ekonomi. Kemudian etiknya, budaya dan itu menjadi bacaan rangkap," sebutnya.

Kalau pemberitaan yang dibuat, sambung Gidion, kemudian masuk menjadi informasi yang disajikan kepada publik maka publik juga akan melihat informasi itu sebagai sebuah energi untuk melakukan perubahan-perubahan, baik secara hukum maupun cara baru.

"Suara-suara wartawan itu juga kami lihat sebagai suara-suara aspirasi masyarakat dan termasuk lah apa yang kami lakukan dengan tindakan tegas terukur. Kenapa kami tidak ragu-ragu karena kami bermitra dengan rekan-rekan wartawan yang membungkus berita dengan sebuah edukasi, ada misi besar yang tujuannya adalah menciptakan rasa aman, nyaman dan damai buat semuanya," terangnya.

Gidion mengumpamakan seperti pohon yang bagus, pohon yang tumbuh rindang, pohon yang berbuah bagus tidak semua rantingnya dibiarkan tumbuh. Tapi buah anggur yang bagus itu dia harus merelakan untuk memangkas ranting-ranting yang berjatuhan.

Pun demikian dengan polsek, kata Gidion, polsek yang ditunjuk bagus itu harus merelakan ranting-ranting yang tidak berguna dan dipangkas.

"Nah, mungkin itulah cara-cara membentuk peradaban sosial. Maka saya secara pribadi maupun institusi berharap kami dikawal oleh rekan-rekan wartawan dalam konteks kami melakukan sesuatu yang benar dan bermanfaat. Tapi kalau memang ada kesalahan atau ada yang kurang pas, kami membuka itu untuk menerima kritik dan membuka diri untuk menjadi lebih baik," jelasnya.

"Termasuk saya sangat respek terhadap cara wartawan dari PWI khususnya menanggapi isu perempuan dan anak karena itu sangat sensitif. Kita berharap membawa anak dalam sistem peradilan pidana karena itu kan reproduksi persoalan sosial lebih banyak," katanya.

Ketua PWI Sumut, Farianda Putra Sinik mengucapkan terima kasih atas kunjungan silahturahmi Kapolrestabes Medan beserta rombongan. Nanda panggilan akrab Farianda mengatakan wartawan yang bergabung di dalam PWI siap membantu pihak kepolisian melalui pemberitaan yang positif, guna menciptakan suasana Kota Medan yang aman dan kondusif.

"Untuk kepentingan masyarakat Medan, kami berharap polisi bisa bekerja lebih maksimal, tegas serta terukur. Polisi hendaknya dapat memberi rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat," harap Nanda.

Para wartawan yang bergabung di dalam wadah PWI Sumut, lanjut Nanda, selalu siap membantu pihak kepolisian terkait dengan pentingnya penyajian berita yang akurat, berimbang dan tidak tendensius.

"Anggota PWI punya kemampuan profesional yang dibekali kompetensi dan etika jurnalistik dalam menulis berita," ujarnya, seraya menegaskan wartawan juga punya tanggung jawab mewujudkan kamtibmas Kota Medan yang kondusif. *

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ardi Yanuar
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Daftar Pelaku Begal di Medan yang 'Diantar' Polisi ke Kamar Jenazah
Himbauan Fajar Pelaku Begal Motor Tukang Potong Ayam kepada Temannya yang Belum Tertangkap: Menyerahlah!
Budi Kompil Pelaku Begal yang Ditembak Mati Polisi Ternyata 3 Kali Keluar Masuk Penjara Kasus Curas
Lagi, Polrestabes Medan Tembak Mati Residivis Pelaku Begal, Ini Nama Tersangkanya
Tampang Pembegal Motor N-Max Milik Tukang Potong Ayam, Pelaku Lesu Setelah Ditangkap
Farianda : PWI Sumut Siap Bersinergi Wujudkan Kota Medan Kondusif
komentar
beritaTerbaru