Jumat, 22 November 2024

Hingga September 2024, APBD Kota Medan “Surplus“

Rifki Warisan - Minggu, 20 Oktober 2024 17:34 WIB
Hingga September 2024, APBD Kota Medan “Surplus“
Istimewa
Kepala BPKAD Kota Medan, Zulkarnain Lubis
Medan, MPOL -Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Medan, Zulkarnain Lubis, mengataka realisasi pajak daerah tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023 dalam periode yang sama hingga 16 Oktober 2024, tercatat tumbuh sebesar 16,48.%, atau dari Rp. 1,6 triliun tahun 2023 menjadi Rp. 2 triliun tahun 2024.

Baca Juga:
"Pertumbuhan kinerja realisasi pajak daerah tahun anggaran (TA) 2024 ini banyak dipengaruhi kinerja yang semakin baik di sektor pajak PBB dan BPHTB," ujar Zulkarnain, dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Kamis malam (17/10/24).

Dijelaskannya, kinerja realisasi pajak daerah TA 2024 sampai saat ini relatif tumbuh cukup signifikan dibandingkan tahun 2023, dan diharapkan dapat mencapai target pendapatan dari kelompok pajak daerah TA 2024 sebagaimana yang ditetapkan sampai akhir tahun, baik melalui upaya penambahan Wajib Pajak (WP) baru maupun pemeriksaan pelaporan pajak yang semakin akurat.

Pada kelompok retribusi daerah, baik nominal maupun persentase secara agregat, realisasinya cenderung meningkat, yaitu dari 20,96 % (TA.2023) menjadi 28,15 % (TA.2024), atau dari Rp. 66,7 miliar tahun 2023 naik menjadi Rp. 81 miliar tahun 2024.

Jenis retribusi daerah yang mendapat perhatian khusus kinerjanya adalah jenis retribusi yang anggarannya dianggap dapat mempengaruhi secara signifikan realisasi retribusi daerah secara keseluruhan, seperti PBG (Persetujuan Bangunan Gedung), Pelayanan Persampahan, Pelayanan Parkir Tepi Jalan Umum.

Realisasi pendapatan transfer dan lain-lain pendapatan daerah yang sah samlai dengan 16 Oktober 2024 tercatat Rp. 2,6 trilyun ( 73,14 % ), atau cenderung meningkat 1,28 % dibandingkan TA 2023.

"Secara keseluruhan (aggregat) realisasi pendapatan daerah TA. 2024 s/d 16 Oktober 2024 meningkat 9 % atau dari Rp. 4,3 triliun TA. 2023 menjadi Rp. 4,9 triliun pada TA. 2024, atau mencapai 69,04 % dari target pendapatan daerah TA 2024.
Sesuai dengan Rencana Anggaran Kas (RAK), realisasi pendapatan daerah sampai dengan akhir TW 4 diharapkan dapat mencapai target sebagaimana yang telah ditetapkan," ujar Zulkarnain.
.

Kemudian, lanjutnya, dalam kelompok Belanja Daerah, realisasinya secara nominal maupun persentase cenderung meningkat atau dari Rp. 4,2 triliun (Tahun 2023) menjadi Rp. 4,6 triliun (tahun 2024) atau dari 53,58 % (TA.2023) menjadi 64,54 % (TA.2024), atau meningkat 10,97 %. (persentase terhadap Pagu Anggaran Belanja Daerah).

Signifikannya realisasi belanja daerah ini sekaligus membangun optimisme seluruh program strategis yang dilaksanakan dapat diselesaikan sesuai dengan rencana, khususnya program-program di bidang infrastruktur dan sosial ekonomi lainnya, sekaligus menjadikan belanja daerah menjadi stimulus perekonomian kota.

Disamping itu, imbuh Zulkarnain, kualitas Belanja Daerah juga relatif cukup baik dengan persentase Belanja Daerah yang bersifat "Investasi" 63,50 %, lebih besar dibandingkan dengan proporsi Belanja Daerah yang bersifat "Subsidi" (36,50 %).
Proporsi Belanja Daerah masih didominasi oleh Belanja Barang dan Jasa (42,05 %) serta Belanja Pegawai (32,12 %), selanjutnya Belanja Modal (21,45 %).

"Surplus APBD TA. 2024 sampai dengan 16 Oktober 2024 sebesar Rp. 326,47 miliar (Total Realisasi Pendapatan Daerah > Total Realisasi Belanja Daerah).
Surplus tahun berjalan sebesar Rp. 277,92 miliar (Tanpa SILPA TA. 2023)," ungkapnya.

Surplus APBD TA. 2024 yang ditandai juga dengan peningkatan cukup signifikan realisasi pendapatan daerah/belanja daerah dibandingkan TA. 2023 pada periode yang sama, tentunya didorong kebijakan yang konsisten terutama dalam intensifikasi pendapatan daerah yang dikendalikan langsung oleh Wali Kota Medan melalui evaluasi dan monitoring yang ketat, dengan mendorong administrasi perpajakan yang efisien dan politik perpajakan yang efektif dan tidak menjadi beban baru bagi pelaku usaha yang taat pajak.

"Dengan demikian, pengelolaan APBD TA. 2024 sampai saat ini cenderung "SEHAT" dan fokus kepada program-program kesejahteraan yang berkelanjutan," kata Zulkarnain. **

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru