Kamis, 21 November 2024

BKKBN Sumut Lakukan Intensifikasi dan Integrasi Program KBKR di Wilsus Kabupaten Karo

Rizal Hayat Harahap - Senin, 14 Oktober 2024 13:49 WIB
BKKBN Sumut Lakukan Intensifikasi dan Integrasi Program KBKR di Wilsus Kabupaten Karo
Kaper BKKBN Sumut Munawar Ibrahim foto bersama dengan Sestama Drs Tavip Agus Rayanto dan Wabup Karo Theopilus Ginting. (Ist)
Karo, MPOL:Kabupaten Tanah Karo menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan intensifikasi dan integrasi program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR).

Baca Juga:
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi di wilayah khusus (Wilsus) Kabupaten Tanah Karo.

Kegiatan ini dihadiri sejumlah pejabat penting, di antaranya Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Dr. Munawar Ibrahim, S.Kp., MPH, Sekretaris Utama BKKBN RI, Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si., serta Wakil Bupati (Wabup) Tanah Karo, Theopilus Ginting.

Dalam sambutannya, Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN RI, Tavip Agus Rayanto, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam program Keluarga Berencana serta menurunkan angka pernikahan dini dan stunting di wilayah Karo.

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan BKKBN, diharapkan masyarakat di wilayah Kecamatan Barus Jahe, Karo, dapat memperoleh manfaat optimal dari program ini, termasuk akses yang lebih baik terhadap alat dan pelayanan KB.

Wakil Bupati Karo, Theopilus Ginting, juga menyampaikan apresiasi kepada BKKBN atas upayanya dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi di daerah Kab. Karo. Ia menekankan bahwa program ini akan sangat membantu masyarakat Karo dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga serta menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.

"Kabupaten Karo merupakan salah satu dari 13 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara yang berada pada wilayah khusus dimana mCPR di Karo masih rendah yaitu pada angka 49,6 persen dan unmet neednya masih tinggi yaitu 19,52 persen," katanya.

Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari masyarakat setempat, yang turut berpartisipasi dalam sosialisasi dan pelayanan langsung terkait KB dan kesehatan reproduksi yang disediakan oleh BKKBN.***

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Josmarlin Tambunan
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Diupah Rp.60 Juta, DPO Pelaku Pembuangan Mayat Wanita di  Karo ditangkap Jatanras Poldasu
Polres Tanah Karo Tangkap 7 Pelaku Jaringan Narkotika, Barbut  5 Kg Ganja Siap Edar
Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Kesehatan Harus Benar-benar Dikaji Secara Objektif dan Mendalam
Sering Terlupakan, Inilah Instrumen Investasi yang Paling Penting
Polisi Identifikasi Mayat Mr. X yang Ditemukan di Hutan Sibolangit, Ini Ciri-cirinya
Dinas Kesehatan P2KB Rakor dan Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini
komentar
beritaTerbaru