Jumat, 22 November 2024

Tidak Kantongi Izin, Pabrik Pengolahan Bulu Ayam Beraktifitas di PPS Belawan

Toga Pasaribu - Jumat, 20 September 2024 21:29 WIB
Tidak Kantongi Izin, Pabrik Pengolahan Bulu Ayam Beraktifitas di PPS Belawan
Diduga tidak mengantongi izin pabrik pengelolah limbah bulu ayam tetap beraktifitas di PPS Belawan. (Topas)
Belawan, MPOL - Pabrik pengolahan limbah bulu ayam diduga tidak mengantongi izin tetap beroperasi di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan, kini disoal warga.

Baca Juga:
Sebab, selain menimbulkan bau yang menyengat, pabrik tersebut juga menyebabkan polusi udara.

Salah seorang warga Putro (51) ketika dikonfirmasi Medan Pos mengatakan bahwa gudang tersebut dulunya adalah tempat pemotongan ikan dan menampung ikan-ikan busuk.

"Gudang itu sekarang dipakai tempat pengolahan limbah bulu ayam dan
keberadaan pabrik pengolahan limbah bulu ayam itu sangat meresahkan kami warga disini," ucap Putro kepada Medan Pos, Jumat (20/9/2024).

Warga tersebut juga mengatakan, selain menimbulkan bau menyengat yang berasal dari cerobong asap dan menyebabkan polusi udara.

"Keberadaan pabrik itu berada di PPS Belawan bukan di kawasan industri. Selain masyarakat, keresahan juga dialami penyewa lahan yang tidak jauh lokasi pabrik tersebut," ungkapnya.

"Bau busuk yang keluar dari dalam itu tidak seperti biasanya. Memang pabrik ini berdiri sejak sebulan yang lalu, dan pabrik iniberoperasi24 jam dan ada shift kerjanya,"jelasnya.

Katanya lebih lanjut, anehnya keberadaan pabrik pengolahan limbah bulu ayam itu bisa berada di wilayah pelabuhan sektor perikanan dan belum ada tindakan dari pihak PT Perikanan Indonesia (PT Perindo) Cabang Belawan selaku penyedia lahan maupun dari pihak PPS Belawan.

Sementara itu, Branch Manager PT Perikanan Indonesia ( Perindo) Cabang Belawan Sukses Situmorang membenarkan keberadaan pabrik pengolahan limbah bulu ayam tersebut. Bahkan, akunya pihaknya sudah pernah menyurati pihak pabrik untuk menghentikan kegiatan dan menutup pabrik pengolahan limbah bulu ayam tersebut.

" Kita telah menyuratinya bang, supaya pabriknya di tutup. Kita juga telah melarang aktifitasnya, karena pabrik itu berada di kawasan Perikanan," ucap Sukses.**

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Jalaluddin Lase
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru