Jumat, 22 November 2024

Lantunan Shalawat Menggema Di Bandara Kualanamu Sambut Kepulangan Abuya Syeikh Amran Wali Al-Kholidi

Abdul Haris - Minggu, 04 Agustus 2024 19:03 WIB
Lantunan Shalawat Menggema Di Bandara Kualanamu Sambut Kepulangan Abuya Syeikh Amran Wali Al-Kholidi
Abuya Syech Haji Amran Wali Al-Kholidi (diatas kursi roda) saat tiba di bandara Kualanamu Internasional Deli Serdang
Medan, MPOL - Ratusan ibu-ibu dari Persatuan Perempuan Tauhid Tasawuf Sumatera Utara (P2T) Sumut menyambut kepulangan ulama kharismatik penggiat tasawuf Asal Aceh, Abuya Syekh Haji Amran Wali Al-Kholidi dan rombongan, di Bandara Kualanamu Internasional Deli Serdang, dengan di iringi lantunan shalawat.

Baca Juga:
Kedatangan Abuya Amran Wali Al-Kholidi tiba di Bandara Kualanamu Minggu (4/8) pukul 12.08 WIB. Abuya Amran Wali beserta rombongan tiba di tanah air, seusai melalukan perjalanan safari dakwah ke Malaysia, Singapura dan berakhir di Kota Batam.

"Alhamdulillah perjalanan safari dakwah ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat dan pemerintah, baik di Malaysia, Singapura dan Batam, antusiasme masyarakat sangat tinggi terkait ajaran tauhid tasawuf yang kita sampaikan,"ujar Abuya saat tiba di Bandara Kualanamu Deli Serdang.

Menurut Abuya, tiada lelah terus melakukan dakwah, mengajak umat untuk mengangkat, mempelajari dan mengamalkan ajaran ihsan tasawuf kesufian untuk meningkatkan keimanan dan makrifat kepada Allah agar bersih dari syirik dan kemunafikan serta memperbaiki amal shaleh agar dapat ikhlas dan istiqomah, berakhlak yang mulia agar dapat berakhlak mengikuti jejak baginda Rasulullah SAW.

"Ajaran Ihsan yang kita sampaikan, agar kita jangan sekali-kali lupakan Allah, sebagai hamba yang dhaif kita berharap bantuan Allah dalam mengarungi kehidupan di dunia fana ini, mendidik sekaligus menanamkan benih cinta kepada Allah dan rasulnya,"ujar Abuya.

Lewat kajian tauhid tasawuf melalui Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf (MPTTI), Abuya Amran Wali Al-Kholidi mengingatkan agar umat manusia tersadarkan, akan arti hidup di dunia ini dan bekal apa yang dibawa ke kampung akhirat kelak.

"Ihsan ini merupakan rukun agama yang ketiga, yaitu Imán, Islam dan Ihsan. Umat Islam dewasa ini kurang mempelajari dan memahami serta mengamalkan Ihsan, hanya diutamakan Islam yaitu melakukan perintah dan menjauhkan larangan sesuai dengan hukum Islam yang digagas oleh Imam-imam Mazhab, dan juga Iman (aqidah) terutama yang dipelopori oleh Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Manshur Al Maturidy yaitu 'Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah,"ujar Abuya Amran Wali Al-Kholidi.

Adapun mengenai Ihsan/tasawuf lanjut Abuya, untuk menzhahirkan akhlak yang bagus dan kesufian (hakikat) untuk menghilangkan sifat buruk dan iri di hati agar dapat hidup bersama Allah, mencintai alam bersama hamba-hamba Allah dan makhluk-makhluknya, ini kurang dipelajari dan difahami oleh umat islam.

"Maka dari itu bagi kita semua agar ajaran ihsan (tasawuf) kesufian dapat di amalkan umat Islam di Nusantara bahkan di seluruh dunia, agar keberkahan Allah di turunkan bagi negeri ini dan persatuan umat semakin kokoh,"ujar Abuya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru