Simalungun,MPOL -Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) seperti uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking yang menggunakan QR Code.
Baca Juga:
QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Demikian diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar Muqorobin dalam sambutannya pada acara Opening Porse Bank dan QRIS Jelajah Indonesia SisibatasLabuhan, Minggu (21/07/2024) di halaman Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar Jl.Adam Malik Pematangsiantar dihadiri, Danrem 022 PT, Dandim 0207 Simalungun, Kapolres Pematangsiantar, dan Kepala Perbankan serta
Disebutkannya, semua penyelenggara jasa sistem pembayaran yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS.
Dengan QRIS, seluruh aplikasi pembayaran dari Penyelenggara manapun baik bank dan nonbank yang digunakan masyarakat, dapat digunakan di seluruh toko, pedagang, warung, parkir, tiket wisata, donasi (merchant) berlogo QRIS, meskipun penyedia QRIS di merchant berbeda dengan penyedia aplikasi yang digunakan masyarakat, ujar Muqorobin.
Lebih lanjut dikatakannya, beberapa manfaat dan keunggulan yang diperoleh pengguna dengan menggunakan QRIS yaitu antara lain tidak perlu repot membawa uang tunai; tidak memusingkan QR siapa yang akan di-scan; dan sudah pasti aman karena semua PJSP penyelenggara QRIS wajib memiliki izin dan diawasi oleh Bank Indonesia.
Bagi merchant juga memperoleh banyak manfaat antara lain lebih praktis karena cukup menggunakan satu QRIS, tidak perlu menyediakan uang kembalian, terhindar dari risiko menerima uang palsu, transaksi tercatat otomatis, dan berbagai manfaat lainnya, imbuhnya.
Menurut Muqorobin, diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2019 bertepatan dengan HUT ke-74 Kemerdekaan RI, QRIS hadir sebagai game changer pembayaran digital dan berdampak pada transformasi digital yang bermanfaat bagi masyarakat.
QRIS dipandang sebagai powerful tool yang dapat mendukung digitalisasi dan integrasi regional. Dalam perkembangannya, QRIS telah memiliki berbagai fitur yang semakin memudahkan pengguna dan pedagang/merchant, antara lain QRIS Tanpa Tatap Muka (TTM), QRIS Consumer Presented Mode (CPM), dan QRIS Antar Negara.
Diharapkan, sinergi yang kuat dengan seluruh pemangku kepentingan terkait seperti Pemerintah, pelaku industri dan masyarakat memiliki peran utama dalam perluasan akseptasi QRIS.
Hingga Juni 2024, Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi QRIS melonjak hingga 226,54 persen secara tahunan (year on year/yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 50,50 juta dan jumlah merchant 32,71 juta.
Untuk wilayah kerja yakni meliputi, Kota dan Kabupaten diantaranya, Siantar, Simalungun Batu Bara, Tanjung Balai, Asahan, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu dan Labuhan Batu Selatan (SisibatasLabuhan) jumlah merchant per Juni 2024 mencapai 231 ribu dengan volume transaksi mencapai 1.196 ribu.
"Kita semua patut berbangga atas jumlah pengguna dan merchant QRIS ini yang senantiasa menunjukkan peningkatan setiap tahunnya," jelas Muqorobin.
Namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2024, jumlah penduduk Indonesia kelompok usia dewasa di atas 15 tahun mencapai 214 Juta, yang menunjukkan bahwa pengguna QRIS baru mencapai sekitar 23.5% penduduk usia dewasa.
Hal ini menunjukkan masih banyak potensi pengguna baru QRIS ke depannya, dan dibutuhkan upaya bersama untuk dapat memperluas akseptasi penggunaan QRIS di masyarakat.
Terkait dengan hal tersebut, Kata Muqorobin, pada tahun 2024 ini Bank Indonesia secara serentak di seluruh Kantor Perwakilan Dalam Negeri Bank Indonesia menyelenggarakan QRIS Jelajah Indonesia, yang merupakan program flagship yang bertujuan untuk mengkampanyekan perluasan digitalisasi sistem pembayaran di Indonesia dengan metode yang unconventional dalam bentuk kompetisi.
Program ini merupakan upaya untuk mendukung upaya perluasan merchant, pengguna, dan transaksi, serta peningkatan pemahaman masyarakat mengenai QRIS dan sistem pembayaran digital.
Peserta kompetisi merupakan generasi muda yang kreatif dan inovatif, dan telah telah mengikuti rangkaian kegiatan sejak pendaftaran pada bulan Juni, pembekalan, hingga pelaksanaan selama dua hari, yaitu pada tanggal 18 Juli 2024 di Pantai Bebas Parapat dan di hari ini.
Peserta akan menyelesaikan berbagai misi dalam rangka kampanye inisiatif digitalisasi sistem pembayaran serta misi pembuatan konten digital kreatif. Misi-misi yang harus diselesaikan diantaranya terkait tema QRIS, Cinta Bangga dan Paham Rupiah, Elektonifikasi Transaksi Pemerintah Daerah dan Perlindungan Konsumen.
Diharapkan dengan adanya kompetisi ini, kolaborasi antara Bank Indonesia dengan para generasi muda dapat memperkuat ekosistem sistem pembayaran melalui perluasan akseptasi pembayaran digital, khususnya QRIS kepada masyarakat agar akseptasi penggunaan dan jumlah pengguna QRIS dapat semakin meningkat.
Untuk semakin menyemarakkan pelaksanaan QRIS Jelajah Indonesia SisibatasLabuhan terdapat juga side event yang akan kita lakukan seperti pameran UMKM, pembukaan dan pelaksanaan Porbank, serta berbagai hiburan untuk masyarakat, ucapnya.
Kemudian, dengan adanya pameran UMKM ini, masyarakat dapat secara langsung dapat mencoba bertransaksi menggunakan QRIS dan merasakan manfaatnya secara langsung, pungkas Muqorobin.
Sementara Walikota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani, menyambut baik acara ini, QRIS merupakan inovasi transaksi digital dan tidak lagi menggunakan uang tunai tetapi pembayaran untuk belanja bisa menggunakan QRIS melalui handpone
Kegiatan adalah ini salah satunya untuk UMKM bisa mandiri berdasarkan kualitas dan kuantitas.Sehingga dapat mendorong perekonomian.
Terkait QRIS ini, instansi BUMD dan Perumda PDAM Pematangsiantar telah diarahkan untuk transaksi menggunakan QRIS yang tujuannya untuk meningkatkan PAD di Kota Pematangsiantar, ujar Walikota.**
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News