Jumat, 22 November 2024

Penambangan Kaolin Diduga Ilegal di Asahan, PT Jui Shin Indonesia dan CV. S Harus Diusut

Josmarlin Tambunan - Selasa, 25 Juni 2024 22:49 WIB
Penambangan Kaolin Diduga Ilegal di Asahan, PT Jui Shin Indonesia dan CV. S Harus Diusut
Kondisi penambangan Tanah kaolin di Desa Bandar Pulau Pekan, Kec Bandar Pulau, Kab Asahan.(ist).
Asahan, MPOL: Sempat berhenti sekitar seminggu lebih pasca ramai diberitakan media, kini penambangan tanah kaolin diduga ilegal di Desa Bandar Pulau Pekan, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan kembali beroperasi.

Baca Juga:
Pengamatan wartawan, Selasa (26/6), tanah kaolin yang ditambang ditumpuk di Desa Pulau Raja, Kecamatan Pulau Rakyat-Asahan, kemudian diangkut dengan truk tronton diduga diantar ke PT Jui Shin Indonesia di KIM 2 Medan dengan harga Rp97 ribu pertonnya.

Beratnya tonase truk tronton yang mengangkut tanah kaolin terindikasi melanggar UU Lalulintas dan peraturan Perhubungan Darat yang mana truk tronton tidak bisa dilalui ke Desa Pulau Raja itu, mengingat kondisi ketahanan aspal.

Terlihat pula, pihak penambang terkesan tidak mengindahkan aturan yang berlaku sehingga terindikasi illegal karena areal penambangan tanah Kaolin bebas dilalui anak-anak juga bekas galian
tak ada pagar pengaman meski hanya berjarak beberapa meter dari permukiman warga termasuk SMP Negeri 1 Bandar Pulau, dan banyak lagi kejanggalan lainnya termasuk K3 sebagai keselamatan pekerja disana tidak dilakukan.

Kekwatiran warga sepertinya tidak dipedulikan pihak perusahaan dan warga takut jika sewaktu-waktu terjadi korban jiwa seperti yang pernah sebelumnya seorang anak tewas tenggelam di bekas tambang tanah kaolin yang tak begitu jauh dari Desa Bandar Pulau Pekan.

Sementara itu, didapat informasi bahwa penambangan di Desa Bandar Pulau Pekan adalah CV.S bekerjasama dengan PT Jui Shin Indonesia.

Namun ketika diminta wartawan dokumen kerja sama itu, pihak perwakilan PT Jui Shin Indonesia dan CV. S menolak, dengan dalih tak masuk akal, "Gak perlu wartawan memfoto, apalagi meminta salinan/copyan-nya," kata kedua pihak perusahan.

Terkait aktivitas pertambangan itu dan agar kerusakan lingkungan hidup tidak meluas yang bisa berdampak pada kerugian negara, langsung diinformasikan kepada Direktur Ditreskrimsus Polda Sumut Kombes Pol Andry Setyawan.

Di tempat terpisah, Ketua LSM Gebrak, Max Donald mengatakan, seharusnya Poldasu menurunkan anggotanya untuk melakukan penindakan langsung, sebab Krimsus kan gak perlu harus ada laporan masyarakat. "Jadi disini kita minta ketegasan Polda Sumut melalui Ditreskrmsus dipimpin Kombes Andry," tutup Max.***

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Josmarlin Tambunan
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Penrad Siagian Dorong Pemerintah Pusat Wujudkan Swasembada Pangan di Desa Eks Veteran Asahan
Penrad Siagian Dorong Pemerintah Pusat Wujudkan Swasembada Pangan di Desa Eks Veteran Asahan
CV Hondaku Kisaran Bersama Indako Gelar Event Safety Riding
Jalan Provinsi  Penghubung Simalungun ke Asahan Putus Dihantam Banjir
Wajah Baru STIEMA/STIHMA Menjadi UMMAS
PWRI Apresiasi  Kejari Tanjungbalai Asahan Kembalikan Uang Kerugian Negara ke PNBP
komentar
beritaTerbaru