Medan, MPOL - Kepengurusan Yayasan Indian Sosial Komunitas (YISK) Indonesia periode 2023l5-2027 resmi dikukuhkan dalam acara yang berlangsung penuh semangat dan harapan, Minggu (2/3/2025), di Arion Cafe & Lounge Jalan S Parman No. 14 Medan.
Baca Juga:
Acara ini menjadi momentum penting bagi yayasan yang telah berdiri selama tujuh tahun dalam upaya membantu masyarakat keturunan India di Indonesia, khususnya di bidang sosial, pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Penasihat YISK,
Rommy Van Boy, menyampaikan apresiasi terhadap perjalanan yayasan ini sejak didirikan tahun 2017 lalu. Menurutnya, YISK telah berkembang menjadi organisasi yang berkontribusi nyata bagi masyarakat dan harus terus diperkuat agar semakin luas manfaatnya.
"Saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai YISK dalam tujuh tahun ini. Yayasan ini lahir dari niat mulia dan telah membuktikan kepeduliannya kepada masyarakat. Dengan kepengurusan baru yang lebih solid, saya optimis YISK bisa makin berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat keturunan India di Indonesia," ujar
Rommy Van Boy kepada wartawan, Selasa (4/3/2025).
"Perjuangan ini tidak bisa dilakukan sendirian. Semua pihak harus bersatu dan memberikan kontribusi, baik dalam bentuk tenaga, pemikiran, maupun dukungan finansial. Jika kita bisa bersatu tanpa melihat perbedaan suku, ras, atau agama, kita bisa menciptakan perubahan besar bagi komunitas kita," tambahnya.
Anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Golkar itu menegaskan, untuk mencapai visi besar tersebut, dibutuhkan lebih banyak dukungan dari masyarakat dan para dermawan.
Ketua PAC Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Medan Polonia itu juga mengajak seluruh masyarakat keturunan India di Indonesia untuk ikut serta dalam perjuangan ini, baik dengan menjadi relawan, memberikan donasi, maupun membantu dalam bentuk lain.
"Bersama kita bisa menciptakan perubahan. Kita ingin membangun komunitas yang kuat, yang saling membantu, dan yang bisa memberikan manfaat bagi generasi mendatang," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua YISK Indonesia, Jae Chandra (Shanker), menuturkan bahwa perjalanan yayasan ini penuh tantangan, terutama dalam hal keterbatasan sumber daya dan pendanaan.
"Kami ingin membantu lebih banyak orang, tetapi keterbatasan dana sering menjadi kendala. Namun, kami bersyukur karena semakin banyak pihak yang mulai mendukung yayasan ini," ungkapnya seraya menambahkan, kepengurusan baru ini memiliki visi besar untuk memperkuat tiga pilar utama, yaitu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Disebutkannya, YISK berencana menyediakan program beasiswa bagi anak-anak keturunan India yang berprestasi tetapi kurang mampu, mendirikan klinik kesehatan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan, serta mendukung pengembangan UMKM melalui pelatihan keterampilan serta pemberian modal usaha.
Selain itu, YISK bercita-cita memiliki pusat sosial mandiri yang mencakup berbagai fasilitas, seperti tempat belajar, klinik kesehatan, hunian sementara bagi yang membutuhkan, serta kantor pusat yayasan yang akan menjadi pusat koordinasi berbagai program sosial.
"Mimpi kita adalah memiliki tempat sendiri, tempat dimana anak-anak bisa belajar, tempat dimana mereka yang sakit bisa mendapatkan perawatan, dan tempat dimana orang-orang yang membutuhkan bisa tinggal sementara. Ini bukan sekadar impian, tetapi sesuatu yang bisa kita wujudkan bersama," katanya dengan penuh semangat.
Sejak didirikan pada 5 Januari 2018, YISK telah berkembang menjadi organisasi sosial yang bermanfaat bagi komunitas keturunan India di Indonesia. Jenis bantuan yang telah diberikan mencakup dukungan pendidikan, layanan kesehatan, bantuan sembako, ambulan, dukacita, serta bantuan rumah tangga.
Dalam tujuh tahun perjalanannya, yayasan ini telah menangani 8.459 kasus sosial dengan total dana bantuan sebesar Rp 3.569.387.000. Berikut rincian perkembangannya dari tahun ke tahun: 2018: 75 kasus terselesaikan dengan dana Rp 34.572.900, 2019: 450 kasus, total bantuan Rp 365.133.303, 2020: 714 kasus, total bantuan Rp 487.000.000.
Kemudian tahun 2021: 1.148 kasus, total bantuan Rp 685.000.000 (termasuk penggalangan dana Rp 220 juta untuk ambulans dalam 16 hari), 2022: 2.291 kasus, total bantuan Rp 681.000.000, 2023: 2.389 kasus, total bantuan Rp 770.000.000 (termasuk aksi sosial Fun Walk dalam rangka HUT ke-5 YISK), dan 2024: 2.407 kasus, total bantuan Rp 691.387.000.
Susunan kepengurusan YISK 2023-2025 yang baru dikukuhkan terdiri dari: Penasihat:
Rommy Van Boy, Jaswant Kumar, Kalipa (Baya) Dr. A. Nada Rajen, Vijay Khan, Ketua Pembina: R.K Manoraj, Wakil Pembina: Mages Waren, Krisna, Pengawas: Dharma Suganda, Penasehat Hukum: Jiwika Sonia, SH.
Ketua YISK: Jae Chandra, Wakil Ketua: Dilbag Singh, Sekretaris: Mahesa Sharma, Wakil Sekretaris: Kartik SE, Bendahara: Harpreet Singh, Wakil Bendahara: Revindra.
Rames (Ketua Koordinator), Dhani Asfrilla (Koordinator Pendidikan), Madhiab Legen (Koordinator Sembako), Jimmy Jayaraj (Koordinator Event, Household, Bagian Umum, dan Humas), Ananda (Koordinator Kesehatan, Dukacita, dan Ambulans), Prajna Wira (Wakil Koordinator Pendidikan), Hendra (Wakil Koordinator Sembako), dan Saret Kumar (Staf). **
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News