Mengenang Tragedi Angkut Paksa Jemaat HKBP Pabrik Tenun

“Tolong Oppung Ephorus, Jangan Biarkan HKBP Pabrik Tenun Luluh Lantak”

Minggu, 21 Mei 2023 | 20:36 WIB

Medan, MPOL; Ratusan warga jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pabrik Tenun,Medan menggelar acara “Mengenang Tragedi Angkut Paksa Jemaat HKBP Pabrik Tenun Oleh Pihak Polda Sumut” di luar gedung gereja di Jalan Pabrik Tenun, Medan, Minggu (21/5/2023).

“Tragedi Angkut Paksa” itu sendiri, kata jemaat HKBP Pabrik Tenun terjadi pada Sabtu 21 Mei 2022 lalu dan kemarin (21/5) tepat satu tahun berlalu.

Dengan titik kumpul di rumah seorang jemaat di Jalan Kuali Medan, sore itu ratusan warga HKBP tersebut berjalan kaki menuju HKBP Pabrik Tenun dengan membawa spanduk bertuliskan “Mengenang Tragedi Angkut Paksa Jemaat HKBP Pabrik Tenun Oleh Pihak Polda Sumut pada Sabtu 21 Mei 2022”  serta bernyanyi lagu rohani  yang dikawal petugas kepolisian.

Kepada wartawan, Benhur Marpaung,St Halomoan Siahaan, Benny Sihombing dan sejumlah jemaat lainnya menyebut, seharusnya sore itu mereka hendak beribadah di dalam gereja untuk mengenang tragedi angkut paksa.

Suasana di depan HKBP Pabrik Tenun Setelah ratusan jemaat akan melakukan ibadah “Mengenang Tragedi Angkut Paksa Jemaat HKBP Pabrik Tenun Oleh Pihak Polda Sumut pada Sabtu 21 Mei 2022”

Namun sesampainya di depan HKBP Pabrik Tenun, puluhan aparat  kepolisian sudah berjaga dan terlihat gerbang gereja sudah tergembok, hingga akhirnya para jemaat melakukan ibadah di Jalan Pabrik Tenun depan gedung HKBP Pabrik Tenun.

Ibadah pun berlangsung khidmat, tenang dan tertib  dipimpin St K.Dolok Saribu dan doa oleh Herlina Boru Siahaan, serta diakhiri dengan penyalaan lilin sambil bernyanyi lagu rohani HKBP.

Jemaat saat mengikuti ibadah di depan gedung HKBP Pabrik Tenun

Dalam aksi “Mengenang Tragedi Angkut Paksa Jemaat HKBP Pabrik Tenun Oleh Pihak Polda Sumut” itu juga disampaikan pernyataan sikap dari para jemaat yang diwakili penasehat hukum Parnanda Hutabarat, anggota jemaat Benhur Marpaung dan Benny Sihombing serta St.Halomoan Siahaan serta pemutaran video saat tragedy 21 Mei 2022.

Dalam pernyataan sikapnya, mereka berharap agar aparat hukum  mengusut tuntas oknum dibelakang Tragedi Angkut Paksa Jemaat HKBP Pabrik Tenun Oleh Pihak Polda Sumut pada Sabtu 21 Mei 2022.

Karena menurut mereka, saat tragedi  21 Mei 2022 tersebut, jamaat hanya berlatih bernyanyi di dalam gereja HKBP Pabrik Tenun. Namun terjadi kekisruhan hingga diangkutnya puluhan jemaat yang umumnya kaum ibu ke Polda Sumut.

“Kami minta agar aparat hukum menuntaskan  peristiwa tersebut”, kata Parnanda Hutabarat yang dibenarkan Benhur Marpaung, Benny Sihombing, Halomoan Siahaan serta ratusan jemaat yang hadir.

Mereka juga mendesak agar Ephorus HKBP segera turun melihat situasi di HKBP Pabrik Tenun dan membuat kebijakan agar situasi di HKBP Pabrik Tenun kembali dalam situasi tenang dan  kondusif.

“Tolong Oppung Ephorus HKBP Pdt Robinson Butar-Butar segera turun, jangan biarkan oppung HKBP Pabrik Tenun ini  sampai hancur lulu lantak. Buatlah kebijakan dan kami mohonkan jika bisa pimpinan gereja kami saat ini dipindahkan”, kata Benhur Marpaung seraya menyebut saat ini kondisi jemaat di HKBP Pabrik Tenun masih pro-kontra.

Para jemaat saat menyalakan lilin sambil bernyanyi.

Acara  Mengenang Tragedi Angkut Paksa Jemaat HKBP Pabrik Tenun Oleh Pihak Polda Sumut pada Sabtu 21 Mei 2022 itu  berlangsung hingga malam  dan tertib, serta dikawal puluhan petugas kepolisian.

Para jemaat dan panitia pun berterimakasih kepada aparat kepolisian , dan berharap aparat kepolisian turut  menuntaskan persoalan di HKBP Pabrik Tenun agar tidak lagi aparat polisi hadir saat kebaktian Minggu di HKBP Pabrik Tenun.

“Terimakasih pak polisi, terimakasih pak Kapolsek Medan Baru”, tutup St.Halomoan Siahaan.**