Medan, MPOL -Kordinator Wilayah (Korwil) Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) Sumatera Utara (Sumut), Drs Gandi Parapat menyebut KPK saat ini sepertinya bisa menjadi pelawak, atas tindakannya yang dinilai tak bermamfaat bagi rakyat.
Baca Juga:
"KPK menyurati orang mati sebagai saksi, membeberkan harta seorang menteri yang katanya Rp 5,4 T, mentersangkakan orang yang tidak ada kaitan uang negara yang hilang. Inilah menurut saya sebuah prestasi menjadi pelawak dunia.Saya sangat yakin kalau ada pemilihan atau penilaian pelawak pasti KPK sang juara", kata Gandi Parapat, Rabu (22/1/2025).
Menurut Gandi Parapat, tugas utama KPK mencari uang negara yang hilang yang dicuri pejabat maupun kelompoknya. Bukan menyurati yang mati atau mencari jumlah harta pejabat.
Disebutkan, masyarakat secara pribadi maupun kelompok sudah puntang panting mengadu ke KPK, tapi KPK seperti 'tuli' dan tertawa dan menciptakan lelucon agar dunia tertawa seolah mereka sudah bekerja maksimal dan ingin mendapat pujian.
Pengaduan masyarakat Sumut dan Maluku Utara tentang 'Blok M' yang sangat serius, tapi KPK diam, hal itu dianggap tidak perlu dan bekerja keras menciptakan lelucon. Masalah harta pejabat dan dari mana sumbernya tidak penting bagi masyarakat. Pengaduan masyarakat saat ini sepertinya tidak dibutuhkan KPK, hanya mereka terus bekerja keras menciptakan lawakan .Mungkin mau juara dunia seperti Jokowi juara dunia koruptor atau finalis versi OCCRP", ujar Gandi Parapat.
Gandi pun berharap agar masyarakat jangan bosan bersuara untuk kepentingan bangsa dan negara walaupun tidak berguna bagi penguasa seperti KPK, dan terus berdoa untuk Prabowo.
"Kami harapkan kepada seluruh lapisan masyarakat jangan bosan bersuara untuk kepentingan bangsa dan negara walaupun tidak berguna bagi penguasa seperti KPK. Dan terus berdoa untuk Prabowo agar selalu sehat dan semakin sukses seperti harapan para pahlawan dari Kalibata", tutupnya.**
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News