Jumat, 22 November 2024

Gandi Yakini Nikson Nababan Siap Menanggung Resiko yang Paling Pahit Dari DPP PDI Perjuangan

Redaksi - Jumat, 26 April 2024 09:56 WIB
Gandi Yakini Nikson Nababan Siap Menanggung Resiko yang Paling Pahit Dari DPP PDI Perjuangan
Ist
Gandi Parapat
Jakarta, MPOL -Ketua Umum DPP PDIP Perjuangan, Megawati Soekarnoputri hari ini,Jumat (26/4/2024) mengumpulkan semua kepala daerah dan bakal calon kepala daerah dari PDIP seluruh Indonesia di Jakarta.

Baca Juga:

Hal itu untuk membahas persiapan Pilkada serentak 2024
termasuk membahas calon-calon kepala daerah selanjutnya yang sudah menjabat 2 periode.


Nikson Nababan dalam pertemuan dengan sejumlah Pengurus PWI Sumut di Medan, Kamis(25/4/2024) malam, mengakui akan menghadiri panggilan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Menanggapi rapat kordinasi PDI Perjuangan tentang Balon Kepala Daerah yang diusung PDI Perjuangan, Kordinator Wilayah Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia Sumatera Utara (Korwil PMPHI Sumut), Drs Gandi Parapat angkat bicara.

"Apakah PDIP akan mengulangi kekecewaan luar biasa, memecat kadernya demi kepentingan dalam pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota", kata Gandi Parapat kepada wartawan di Apartemen Salemba Jakarta, Jumat (26/4/2024) pagi.

Kata Gandi, PDIP sudah mengalami kekecewaan luar biasa dalam Pilwalkot Medan untuk Bobby Nasution dan Pilwalkot Solo untuk Gibran.

" Apakah PDIP akan mendukung Edy Rahmayadi yang pernah 'mempermalukan' PDIP dalam Pilgubsu yang lalu",? tanya Gandi lagi.

Korwil PMPHI Sumut itu pun menyebut adanya kemungkinan dalam waktu yang sangat singkat Edy Rahmayadi akan mau menjadi kader PDIP jika didukung menjadi Cagub di Pilgubsu 2024 mendatang untuk menyisihkan kader terbaik PDIP lainnnya.

"Dalam dunia politik segalanya bisa, tergantung bagaimana pengaruh dan melakonkannya. Seperti yang dialami PDIP saat ini, Jokowi dan orangnya tidak memperdulikan PDIP lagi sampai Jokowi mendapat julukan menghianati PDIP.Tapi apa jadinya, sekarang semuanya sah", sebut Gandi.

Menurut Gandi Parapat, dalam Pilgubsu 2024, Nikson Nababan, Rapidin Simbolon dan beberapa kader lain sudah menerima doa atau dukungan dari lapisan masyarakat, terurama dari kader-kader PDIP. Namun apakah PDIP akan mengusung Nikson Nababan tergantung Megawati Soekarnoputri.

Pada Pilgubsu 2019 lalu, Edy Rahmayadi didukung beberapa partai, namun kata Gandi Parapat, menurut informasi saat ini partai pendukungnya dulu 'menolak' kehadiran Edy Rahmayadi di partai tersebut.

"Dengan ditolaknya Edy Rahmayadi, kami yakini pasti partai-partai tersebut punya penilaian matang terhadap pribadi maupun kinerja Edy Rahmayadi ketika menjadi Gubsu", katanya.

"Jadi PDIP sangat perlu mempertimbangkan kenapa Edy Rahmayadi ditolak partai pendukungnya dulu. Apabila PDIP menyanjung orang yang tidak berharga ditempat semula, kemudian menempatkan ditempat terhormat dan mengabaikan kader-kader terbaik yang menjaga nama besar PDIP, hal itu pasti sangat memalukan", sebutnya.

"Beberapa kader PDIP seperti Nikson Nababan sudah dipersiapkan dalam Pilgubsu tahun 2024, baik oleh kader PDIP maupun lapisan masyarakat Sumut. Namun apakah bernasib sama dengan kader lain seperti dalam Pilwalkot Medan oleh Bobby. Kami yakini Nikson Nababan telah siap menanggung resiko yang paling pahit dari DPP PDIP, karena niatnya untuk membesarkan PDIP dan menyahuti lapisan masyarakat dari seluruh kabupaten/kota se Sumut", tutup Gandi Parapat.**

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Maju Manalu
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Warga Sudah Bijak, PMPHI Sumut Tak Permasalahkan Kujungan Paslon JTP-Dens ke Rumah  Jokowi
PMPHI SU Sampaikan Sikap Masyarakat Lemah dari 33 Kabupaten/Kota kepada Edy Rahmayadi
Kebulatan Tekad Menangkan Edy-Hasan di Pilgubsu 2024
Gandi Ngaku Terima Pesan Melalui Mimpi Dari Edy Rahmayadi Agar Selalu Bersyukur dan Titip Salam ke Warga HKBP
Nikson Nababan : No Politik Dinasti, Satika Dipilih PDIP Melalui Penjaringan Ketat Dan Memiliki Elektabilitas Tinggi
PMPHI Sumut Yakin Baharuddin Siagian Menang Pilkada Batu Bara
komentar
beritaTerbaru