Deli Serdang, MPOL : Usman (60) warga Tanjung Morawa menahan pilu dihati usai anaknya Ayub (30) dibacok sekelompok remaja bersenjata tajam yang diduga geng motor di Deli Serdang.
Pria paruh baya kesehariannya bekerja sebagai penarik Betor (Becak bermotor) ini, menyampaikan Curhat (Curahan hati) kepada Medan Pos, ia mengaku peristiwa yang dialami keluarganya ini membuat biaya hidupnya jadi semakin tertekan.
“Kami biaya untuk makan tiap hari aja susah, tambah lagi ini, mikiri biaya berobat anak saya sekarang ini gimana..”, keluh Usman kepada Medan Pos, Minggu Subuh (22/1/2023) saat ia sedang menunggu anaknya dirawat disebuah Klinik di Tanjung Morawa.
Berita Terkait : Brutal, Geng Motor di Deli Serdang Bacok Warga Hingga Telapak Tangan Nyaris Putus
Usman mengaku tidak sempat memikirkan hal lain, hal utama yang membuat dia bingung bagaimana cara membayar biaya berobat anaknya yang saat ini mengalami luka sabetan benda tajam hingga dua telapak tangan anaknya nyaris putus, sedangkan BPJS tidak menanggung perobatan korban penganiayaan seketika.
“Aku bingunglah, kayak mana cobak, siapalah yang nanggung biaya ini”, aku Usman didampingi sang istri Nur Asyiah dengan wajah bercampur sedih sembari melihat kondisi anaknya yang memprihatinkan.
Meskipun begitu pada akhirnya pihak keluarga korban dapat menyelesaikan biaya perobatan Ayub setelah ada bantuan donasi dari warga setempat.
“Alhamdulillah bang, sudah selesai malam ini, dapat donasi yang dikumpulkan warga Dusun-V dan sekitar. Biaya perobatan sebesar Rp.850ribu sudah lunas dibayar, bang Ayub sekarang istirahat dulu bang”, kata adik korban, Rahmat (27) saat dihubungi Medan Pos, Minggu malam (22/1/2023).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, M.Ayub (30) warga Jl.Sei Blumei Hilir, Pamah, Dusun-V Desa Tanjung Morawa-B, Kec.Tg.Morawa, Kab.Deli Serdang, Sumut menjadi korban pembacokan sekelompok remaja bersenjata tajam yang diduga geng motor, pada Minggu dini hari (22/1/2023) sekira pukul 02.15Wib.
Peristiwa kebrutalan itu terjadi tidak jauh dari kediaman Ayub tepatnya di Dusun-V Simpang GR/ Gg.Abdul Abbas, ia diserang saat keluar dari dalam gang berjalan kaki bersama seorang teman prianya Nur Wahid (23). Motif sementara penyerangan, lantaran Ayub menegur kelompok bermotor tersebut agar jangan ribut, tapi Ayub malah dibacok, sedangkan temannya berhasil menyelamatkan diri.
Akibat serangan itu, Ayub menderita luka bacok pada dua telapak tangannya (nyaris putus), juga luka di lengan kanan, kepala dan paha, menurut informasi yang beredar, keberadaan geng motor di lokasi kejadian awalnya untuk mencari musuh mereka yang bersembunyi disekitar Gg.Abdul Abbas, namun naas Ayub menjadi tempat pelampiasan gerombolan bermotor tersebut.
Pihak Polsek Tanjung Morawa ketika mengetahui kejadian itu telah turun ke lokasi, kasus masih dalam status lidik, kepada keluarga korban petugas juga sempat menghimbau untuk segera membuat laporan ke kantor Polsek.
“Anggota kita masih terus lidik kasus (pembacokan) itu bang, tolong nanti dibantu beri pengertian kepada korban agar mau buat laporan, itu harus kami tindak lanjuti”, tandas Kapolsek Tg.Morawa, AKP. Firdaus Kemit kepada Medan Pos melalui call aplikasi WhatsApp nya, Minggu petang (22/1/2023).*