Rabu, 04 Desember 2024

Konflik Tanah di Deli Serdang Ricuh Jelang Pilkada 2024, Rumah Kadus Hancur Diserang-Dilempar Segerombolan Orang

Ardi Yanuar - Rabu, 18 September 2024 18:24 WIB
Konflik Tanah di Deli Serdang Ricuh Jelang Pilkada 2024, Rumah Kadus Hancur Diserang-Dilempar Segerombolan Orang
Screenshot video.
Tangkapan layar rumah Kadus III A, Desa Amplas, Percut Sei Tuan, diserang dan dilempari segerombolan orang.

Deli Serdang, MPOL - Dua bulan lagi menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024 di Sumatra Utara, rumah kepala dusun (kadus) di Jalan Gitar, Dusun III A, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, hancur berantakan lantaran diserang dan dilempar segerombolan orang tak dikenal.

Baca Juga:

Dari kejadian itu, rumah Kadus III A, Ayub Pringadi Marbun mengalami sejumlah kerusakan akibat dilempari batu. Menurut informasi yang diperoleh di lapangan, pemicu dari penyerangan itu disebut-sebut karena konflik tanah antara pihak penggarap dengan pengembang yang malah berimbas kepada kadus.

Kepada sejumlah wartawan, Ayub menjelaskan awal mula kronologi peristiwa itu terjadi. Awalnya, Senin (16/9/2024) sekira pukul 10.00 WIB, dirinya dihubungi warga yang tinggal di Jalan Teratai yang mengatakan adanya keributan di sana. Dia pun langsung terpikirkan yang ribut-ribut adalah pihak penggarap lahan eks PTPN di Jalan Selambo Raya simpang Jalan Seribu Raja.

"Karena saya pernah ribut dengan mereka (pihak penggarap), dituduh mereka yang aneh-aneh, saya bilang daripada saya dituduh lagi saya tidak ke sana lebih bagus saya lapor ke polisi, mintalah video (keributan) nya," kata Ayub saat diwawancarai di Jalan Selambo, Desa Amplas, Rabu (18/9/2024) sore.

Setelah itu, meskipun video tidak dikirim namun Ayub tetap melaporkan kejadian itu ke polisi dan posisinya saat itu sedang berada di rumah. Sekira pukul 11.20 WIB, datang sejumlah orang menggeber-geber sepeda motor sembari meledakkan mercon di depan rumahnya. Selain itu, beberapa orang di antaranya melempar rumah korban menggunakan batu.

Kata Ayub, jumlah gerombolan yang menyerang rumahnya berkisar 30 orang dari dua arah. Korban yang sudah merasa emosi langsung keluar rumah sembari berteriak ada apa. Kala itu tetangga dan keluarga korban berdatangan menghampirinya korban 'memukul' mundur para pelaku.

"Kami pukul mundur lari lah mereka ke atas tol jembatan. Datang lagi mereka terus kami halau lagi. ada tiga kali kami halau. Sampai yang keempat kali mereka berduyun-duyun banyak orang dan orang-orang yang datang menyerang saya," terangnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ardi Yanuar
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Polrestabes Medan Dirikan Posko Kesehatan Korban Banjir : Bentuk Komitmen Polri Bantu Masyarakat
Kapolrestabes Medan Tinjau Longsor di Desa Sembahe : Keselamatan Warga yang Utama
Tim Konselor Polri Lakukan Konseling Kepada Korban Banjir di Masjid Abidin
Salut ! Dari Atap Rumah, Kapolrestabes Medan Evakuasi Wanita Lansia yang Terjebak Banjir
Aksi Mengharukan Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Evakuasi Nenek Korban Banjir di Kampung Baru
Tak Hanya Memburu Begal, Tim URC Polrestabes Medan juga Bantu Warga Korban Banjir
komentar
beritaTerbaru