Pancurbatu, MPOL - Polisi dikabarkan telah menangkap sejumlah pelaku
penyerangan terhadap dua sopir truk hingga '
mandi darah' yang terjadi di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Baca Juga:
Menurut informasi yang dihimpun, sebanyak 5 pelaku berhasil ditangkap. Disebut-sebut para pelaku ditangkap tim gabungan dari Unit Resmob dan Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Medan pada, Selasa (5//3/2024) dini hari.
"Kalau tidak salah, para pelaku ditangkap tadi pagi sekira pukul 03.00 WIB. Ada 5 orang (pelaku) dibawa ke Polrestabes Medan," kata sumber internal kepada Medan Pos, Selasa (5/3/2024) siang.
Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pejabat Polrestabes Medan terkait penangkapan ini. Informasi yang diperoleh, konferensi pers terkait kasus ini akan digelar hari ini di Aula Patriatama Mapolrestabes Medan.
Sebelumnya, dua sopir truk dibantai sejumlah orang tak dikenal (OTK). Aksi brutal itu dialami korban di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Akibatnya, sebanyak dua sopir '
mandi darah' setelah dihajar dan dihujani batu serta kepala korban ditembak oleh pelaku.
Peristiwa itu terjadi pada, Jumat (1/3/2024) dini hari. Sejumlah pria melakukan penghadangan terhadap truk-truk pengangkut tanah timbun yang melintas di Jalan Jamin Ginting. Tiba-tiba saja sopirnya ditarik turun lalu dihajar hingga "
mandi darah".
Selain itu, bagian kaca depan truk tronton juga dilempar batu hingga pecah. Bahkan, salah seorang pelaku tega menembak kepala sang sopir diduga menggunakan senjata laras panjang.
Motif dari aksi brutal tersebut belum diketahui pasti. Namun, dampaknya warga sekitar menjadi cemas, karena mereka takut menjadi imbas
penyerangan.
Menurut Ivan Sanzes (30) dan Simon Tarigan, keduanya sopir yang menjadi korban kebrutalan para preman menjelaskan pagi itu mereka sedang mengemudikan truk dari lokasi galian C di kawasan Desa Sugau menuju Kota Medan. Lalu, saat memasuki kawasan Desa Durin Simbelang, sejumlah preman tiba-tiba saja menghadang truk yang mereka kemudikan.
"Awalnya, preman itu bertanya apakah truk tersebut milik BJ, lalu kami jawab bukan. Kemudian, kami pun melanjutkan perjalanan, namun tiba-tiba kaca depan truk pecah terkena lemparan batu," ucap Ivan Sanzes.
Bahkan, ungkapnya, salah seorang pelaku melepaskan tembakan yang mengenai kepalanya.
"Takut kali aku saat itu, apa lagi aku sendirian, tidak bawa kernet. Aku gak tahu siapa mereka, lagi pula masih subuh bang, padahal aku tidak punya musuh bang," ungkap Ivan saat ditemui di klinik.
Sementara itu Simon Tarigan mengaku sempat melarikan diri dengan kondisi '
mandi darah' karena dilempari batu oleh sekelompok preman tersebut.
"Sempat kudengar mereka teriak bang, ini baru mobil Key Key. Detik berikutnya truk yang saya bawa dihujani pakai batu. Kaca depan truk pecah, kepalaku pun bocor kena batu. Takut mati konyol, aku pun melarikan diri bang. Kepalaku mendapat lima jahitan," terang Simon Tarigan.
Dalam kaitan ini, kedua korban pun telah membuat laporan ke Polsek Pancur Batu dengan nomor LP/ B/ 74/ lll/ 2024/ SPKT/ Polsek Pancurbatu/ Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara, tanggal 1 Maret 2024, pukul 15.54 WIB atas nama pelapor Simon Tarigan.
Satu lagi bukti laporan bernomor LP/ B/ 75/ lll/ 2024/ SPKT/Polsek Pancur Batu/ Polrestabes Medan/ Polda Sumatera Utara, tanggal 1 Maret 2024 pukul 16.27 WIB atas nama pelapor Ivan Sanzes.
Kedua korban berharap polisi segera meringkus komplotan preman tersebut.
"Kami ini cuma sopir yang hanya mencari nafkah untuk menghidupi keluarga di rumah. Kalau kami gak kerja, keluarga kami mau makan apa bang," ucap Simon dengan mata berkaca-kaca. *
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News