Jumat, 22 November 2024

Perang Geng Motor Bersajam di Medan, Seorang Remaja Berlumuran Darah Nyaris Mati Tergeletak di Jalan

Ardi Yanuar - Kamis, 22 Februari 2024 03:10 WIB
Perang Geng Motor Bersajam di Medan, Seorang Remaja Berlumuran Darah Nyaris Mati Tergeletak di Jalan
Ardi.
Korban penyerangan antar geng motor tampak berlumuran darah tergeletak di jalan.

Medan, MPOL - Perang antar geng motor saling serang terjadi di Jalan Ibrahim Sinik, Kecamatan Medan Area, Rabu (21/2/2024) sekira pukul 23.00 WIB. Kejahatan terbilang brutal ini diduga dilakukan sejumlah anak di bawah umur yang masih duduk di bangku SMA tersebut mengakibatkan seorang remaja sudah berlumuran darah nyaris mati karena dianiaya.

Baca Juga:

Amatan Medan Pos di lokasi kejadian, tampak korban tergeletak berlumuran darah karena luka di bagian kepala belakang. Terlihat juga kuping korban mengeluarkan darah. Kondisinya sudah tidak memakai baju, hanya mengenakan celana pendek. Warga masyarakat pun ramai-ramai mengelilingi korban sambil memfoto dan memvideokan korban.

"Dia ini anggota geng motor. Geng motor ini. Bangun kau woi, bangun gak usah pura-pura mati," teriak warga.

Kemudian, di Jalan Sutrisno di belakang SMAN 6 tampak pecahan bebatuan berserakan. Tak cuma di situ, di Jalan Ibrahim Sinik simpang Jalan Thamrin juga terlihat pecahan batuan. Batu-batu itu pecah digunakan perang antar geng motor ini untuk menyerang lawannya.

Tak lama berselang, petugas Polsek Medan Area yang mengetahui kejadian itu lalu datang ke TKP dan membawa korban ke RS Bhayangkara Medan untuk menjalani perawatan medis.

Adapun identitas korban diketahui P alias T (16) warga Jalan SM. Raja, Kecamatan Medan Amplas.

Kepada awak media, salah seorang warga bernama Ari yang menyaksikan kejadian itu menjelaskan korban berdarah-darah karena dilempar batu. Awalnya, saksi melihat antar geng motor perang di simpang Jalan Thamrin. Lalu, korban T dan temannya D (16) dikejar lawannya hingga lari menyelamatkan diri.

"Saat di Jalan Sutrisno depan toko laundry, anak ini (T) sempat megang senjata tajam, sepertinya jenis parang panjang. Nah, karena korban memegang parang, lawannya melemparinya dengan batu, kena kepalanya pecah, jatuh parangnya, korbannya tergeletak," ungkapnya kepada wartawan.

Dijelaskannya, setelah korban tak berdaya, sejumlah anggota geng motor itu lalu memukuli dan menendangnya hingga berdarah-darah.

"Itu korbannya hampir mau mati. Setelah itu para pelaku langsung melarikan diri," terangnya.

Sementara teman korban, D lari menyelamatkan diri ke Jalan Rahmadsyah. D awalnya meminta pertolongan warga karena mengaku menjadi korban begal. D lalu meminta hotspot kepada warga untuk menghubungi keluarganya.

D yang terlibat perang antar geng motor mengaku anak mantan polisi saat diamankan warga.

"Jadi, kami interogasi dia (D). Katanya dia dikejar pelaku begal. Ngakunya, dia ini anak oknum mantan polisi. Bapaknya udah pensiun, katanya namanya AKBP EI, tinggal di Asrama Polisi, Jalan Selambo, Medan Amplas. Keluarga polisi juga," jelas warga.

Warga yang curiga dengan gerak-gerik D terus menginterogasi D. Berkali-kali ditanya apakah memang korban begal, jawaban D selalu tak konsisten. D malah mengaku menjadi korban penyerangan geng motor. Namun, salah seorang warga lainnya menyebut D adalah anggota eng motor yang ikut perang antar geng motor di Jalan Ibrahim Sinik.

"Kau jujur aja, kau gak usah pura-pura. Kau yang perang tadi, kau anggota geng motor kan. Udah jelas aku lihat kau sama teman kau itu megang parang. Habis itu kau lari, kawan kau diserang kepalanya pecah dilempar-batu," ucap warga.

D yang mendengar perkataan warga tadi tak bisa mengelak lagi dan akhirnya mengakui bahwa dialah bersama P alias T terlibat perang geng motor.

"Iya bang, kami perang tadi," akunya dengan nada rendah.

Warga yang geram sempat memukuli wajah D, akan tetapi warga lainnya kemudian menghalangi dan menghubungi polisi. Tak lama kemudian, Tekab Polsek Medan Area dipimpin Kanit Reskrim Iptu Harles Gultom datang ke lokasi langsung mengamankan D yang diduga sebagai anggota geng motor sekaligus terlibat dalam penyerangan untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan.

"Korbannya ada satu orang mengalami luka di bagian kepala sudah kita bawa ke RS Bhayangkara. Satu lagi remaja diduga anggota geng motor sudah kita bawa ke kantor untuk dilakukan pemeriksaan," kata Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Harles Gultom.

Saat disinggung apakah korban P sudah dinyatakan meninggal dunia seperti informasi yang diperoleh dari warga, Harles dengan tegas membantahnya.

"(Tidak meninggal) korban masih sadar. Masih sehat dirawat di rumah sakit. Untuk kasusnya masih kita dalami," sebutnya. *

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Dibawa ke Semak-semak, Gadis 18 Tahun Diperkosa-Pelaku Ditembak Polisi
Polres Serdang Bedagai dan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Siantar Ungkap Kasus TPPO dan Pengamanan 7 Warga Negara Bangladesh
Sugiat Santoso Apresiasi Kebijakan Menteri Agus Memutus Rantai Peredaran Narkoba di Lapas
Masa Jabatan Bupati/ Wabup Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga- Zonny Waldy Berakhir Tahun 2024
Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon Ketua Umum KONI Medan Harus Netral, Adil dan Jujur
Ketua KPPU Temui Menteri Hukum RI, Cegah Pelanggaran Notifikasi Merger dan  Akuisisi
komentar
beritaTerbaru