Medan,MPOL: Sebanyak 50 warga sekolah SMP Negeri 18 Medan, terdiri dari Kepala Sekolah (Kasek), Wakil Kepala Sekolah, para pendidik dan para tenaga pendidik mendapat pencerahan ilmu pengetahuan bidang manajemen pendidikan dari penemu model Manajemen Sekolah Berbasis Budaya Batak (MSB3) dari Universitas Negeri Medan (Unimed), Dr. Dionisius Sihombing, S.Pd, M.Si, di Sekolah SMP Negeri 18 Medan,Senin (6/11/23).
Dr. Dion yang sehari-hari bertugas sebagai Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Unimed dan juga sebagai dosen di Pascasarjana Unimed Prodi Manajemen S3 dan Prodi Administrasi Pendidikan S2 diundang oleh Kasek SMP Negeri 18 Medan untuk menjadi marasumber dengan topik: penguatan karakter stakeholder sekolah berbasis nilai-nilai budaya lokal (Batak).
Kasek SMP Negeri 18 Medan, Dewi Sri Indriani Kusuma, S.Pd, M.Si, dalam sambutan pembukaan mengatakan bahwa Dr. Dion sengaja diundang setelah mengetahui bahwa ada model Manajemen Sekolah Berbasis Budaya Lokal (MSB3) yang patut diapresiasi dan sangat positif dibagikan ilmu itu kepada masyarakat sekolah.
Sebab didalamnya sarat nilai-nilai luhur karena diadaptasi dari nilai-nilai budaya yang telah lama dihidupi dan sudah sebagai kebiasaan hidup, sehingga sangat baik diketahui oleh stakeholder (internal) sekolah SMP Negeri 18 Medan.
Lebih lanjut Dewi Sri mengatakan, bahwa penguatan karakter atau perilaku stakeholder sekolah SMP Negeri 18 Medan bertujuan agar semua anggota keluarga sekolah SMP Negeri 18 Medan satu gerak langkah, solid, dan kerjasama untuk memajukan sekolah sesuai yang diharapkan oleh orang tua peserta didik dan masyarakat umum secara lebih luas.
” Saya senang mengetahui informasi ilmu pengetahuan baru yaitu model MSB3 karena itu saya terbuka untuk mengundang dosen unimed sebagai penemunya supaya guru-guru dan pegawai di SMP Negeri 18 Medan mendapat pencerahan, lalu kelak muncul karakter baru yang saling mendukung kemajuan sekolah”, ungkap Dewi Sri.
Dalam penyajian materi yang dimoderatori Wakil Kasek Bidang Kesiswaan, Thomson Hutasoit, penemu model MSB3 Dr.Dion menegaskan untuk memajukan sekolah atau dalam menjawab Visi dan Misi sekolah tidak bisa dilakukan oleh Kasek saja, melainkan karena kesatuan dan kerjasama yang baik diantara diantara semua pihak yang jadi stakeholder sekolah, baik internal dan eksternal.
Karenanya kepala sekolah harus terbuka dan senang melibatkan semua unsur di sekolah untuk berpartisipasi melakukan program-program sekolah, baik program akademik, non akademik, kemitraan dan program pendukung.
Lanjut Dion, sistem komunikasi dan pengambilan keputusan tidak boleh terjadi hanya mengandalkan otoritas kepala sekolah saja melainkan dengan mengajak dan meminta saran dari semua stakeholder sekolah. Sistem itu dapat dijalankan lewat fungsi perencanaan program sekolah sebelum pelaksanaan tahun akademik tertentu.
Model Rapat Akbar Sekolah sangat baik dipraktekkan di sekolah yang melibatkan stakeholder sekolah baik internal dan eksternal, bertujuan agar program sekolah dalam satu tahun akademik diketahui bersama dan beroleh persetujuan bersama sehingga semua saling mendukung, saling mendoakan, dan saling memberhasilkan.
Disekolah menjadi kompak dan terpelihara spirit kekeluargaan sekolah, tegasnya. Dion mendorong agar budaya kerjasama dan kekeluargaan sekolah tetap dibina di sekolah yang dipelpori oleh Kasek.
Jika Kasek sudah terbuka kepada semangat kebersamaan maka para guru dan tendik pasti senang melaksanakan tugas dan mendukunf Kasek dalam kepemimpinan sekolah.
“Perubahan karakter di sekolah wajib dipelopori pemimpin, dengan keteladanan maka pendidik dan tendik akan mengikuti, tegas Dion.
Diakhir sajiannya, peserta merespon baik dan positif pencerahan yang disampaikan. Wakil Kasek Bidang zkurikulum Pirhot Hutagalung didampingi Silalahi berpendapat, bahwa gagasan yang disajikan sangat relevan dan positif. Jika itu diterapkan disekolah maka akan terbina suasana harmoni di sekolah.
Mengakhiri pertemuan, Kasek mengucapkan terimakasih kepada Dr.Dion karena sudah membagi ilmu pengetahuan manajemen pendidikan kepada stakeholder internal sekolah SMP Negeri 18 Medan.
‘Saya saksikan antusiasme para guru dan pegawai mendengar sajian ilmu dari bapak, itu artinya mereka tertarik, sekali lagi terimakasih kepada bapak Dr.Dion, serta kepada semua guru dan pegawai yang serius mengikuti pertemuan ini, tutup Dewi Sri.
Dion pun juga berterimakasih kepada Kasek dan semua pihak yang telah memberi kesempatan untuk membagi ilmu pengetahuan MSB3 di SMP Negeri 18 Medan.
Pertemuan berlangsung dengan tertib, turut disaksikan oleh Ketua MKKS Kota Medan Samiun Alim, M.Pd, yang berharap agar stakeholder sekolah SMP Negeri 18 Medan beroleh dampak baik dari pertemuan ini, bekerjasama untuk membangun sekolah.**