Dunia pelayanan kesehatan saat ini ditandai dengan adanya perubahan demografis dalam populasi pasien. Hal tersebut menuntut adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan manajemen penyakit kronis untuk memotong tingginya biaya pelayanan. Pelayanan yang berpusat pada pasien (Patient-Centered Care) merupakan pelayanan yang diunggulkan untuk menjawab isu-isu perkembangan penyakit kronis. Model pelayanan kesehatan ini merupakan terobosan yang sedang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan menghindari kesalahan praktek, dimana berbagai profesi bersama- sama menangani masalah pasien. Kemampuan bekerja sama dalam tim, komunikasi dan saling memahami tugas dan tanggung jawab antar profesi merupakan sebuah keharusan dimiliki oleh seluruh anggota tim pemberi pelayanan kesehatan.
Permasalahan yang saat ini di hadapi oleh dunia pelayanan kesehatan di Indonesia adalah adanya gap antar profesi yang menyebabkan tidak terintegrasinya profesi-profesi pemberi pelayanan kesehatan dalam sebuah asuhan. Hal tersebut terjadi karena proses pembelajaran yang saat ini digunakan terfokus pada pencapaian kompetensi masing-masing profesi, kondisi ini menyebabkan terfragmentasinya profesi-profesi kesehatan dalam melakukan asuhan pelayanan terhadap pasien.
Pendidikan interprofesional merupakan strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan koordinasi pemberi pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan kesehatan yang professional. Pendidikan interprofesional dapat didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok siswa dari berbagai macam latar belakang pendidikan yang belajar bersama-sama selama periode Pendidikan, Pendekatan interprofesional dalam perawatan pasien diyakini dapat meningkatkan hubungan profesionalism, meningkatkan efisiensi dan koordinasi serta pencapaian pelayanan kesehatan pasien. siswa dengan pendidikan interprofesional, mereka belajar memahami peran, tanggung jawab dan fungsi masing-masing profesi yang dapat mencegah stereotype yang negative.
Pendidikan interprofesional digunakan untuk menyiapkan siswa profesi kesehatan untuk bekerja dan berkomunikasi secara efektif dalam tim dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta keselamatan selama melakukan pelayanan kesehatan. Beberapa bukti yang menunjukan efektifitas pendidikan interprofesional adalah; hasil penelitian yang dilakukan oleh Curran VR, et al, (2005) tentang penerapan pendidikan interprofesional pada mahasiswa kedokteran, perawat dan farmasi mendapatkan hasil para pelajar lebih memiliki kesadaran akan peran dan dengan terpaparnya pembelajaran interprofesional secara berkelanjutan menghasilkan peningkatan perilaku/sikap dalam hubungan kerja, terbina pengalaman yang efektif dalam pemberian pelayanan kesehatan serta meningkatnya motivasi untuk melakukan kolaborasi antar mahasiswa.
Meskipun pendidikan interprofesional ini sudah terbukti sangat efektif dalam mempersiapkan mahasiswa kesehatan di masa yang akan datang, namun belum banyak institusi kesehatan yang menerapkannya.
Dalam kesimpulannya, pembelajaran interprofessional mahasiswa menyatakan bahwa pembelajaran interprofesional sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan kolaboratif mahasiswa kesehatan dan PBL merupakan strategi pedagogis yang dirasa paling baik untuk pembelajaran dikelas. Sebagian besar mahasiswa antar profesi menganggap bahwa problem based learning merupakan metode yang paling efektif pada pembelajaran antar profesi dilanjutkan dengan role play dan pembelajaran ditatanan nyata, pendidikan interprofesional telah diterima dengan baik karena dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam praktik kolaboratifdan WHO juga merekomendasikan tentang pendidikan interprofesi dan kolaborasi interprofesi dalam praktik, dimana menjelaskan tiga kunci penting dalam melaksanakan kolaborasi interprofesi dalam praktik yaitu adanya dukungan institusi, tanggap budaya, dan adanya lingkungan yang mendukung. Jadi inti dari adanya kolaborasi antar berbagai disiplin ilmu dalam menjalankan setiap program pemerintah adalah tetap menjadi profesionalisme dalam menjalankan tugas dan menjadi komunikasi yang efektif antar individu. **