Medan, MPOL: Sekolah Luar Biasa Negeri Autis Sumatera Utara (SLBN Autis Sumut) melaksanakan kegiatan In House Training (IHT) bagi Guru-Guru SLB Negeri Autis, dipusatkan di Gedung pertemuan SLB Negeri Autis Sumatera Utara, Jl. William Iskandar Psr. V Medan Estate, Sabtu (30/9/23).
Ketua panitia kegiatan IHT, Sismei Siahaan, S.Kom melaporkan sebagai peserta dalam kegiatan IHT terdiri dari SLB Negeri Autis Sumatera Utara, SLB Melati, SLB ABC TPI, SLB Neger Deli Serdang, SLB Negeri Stabat, SLB Negeri 1 Binjai dan SLB C Karya Tulus, dengan jumlah peserta 30 orang.
Sebagai narasumber dalam kegiatan IHT adalah Dr. Dionisius Sihombing, M.Si, akademisi dari Universitas Negeri Medan (Unimed), program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, dengan topik: “Mindset Guru Abad Milinial”, dengan moderator Adé Fransiskus Tarian,S.Pd.
Kepala Sekolah SLB Negeri Autis Sumut, Cawir Rofinus Purba,S.Pd, dalam sambutan pembukaan mengatakan, kegiatan IHT sebagai sebuah program pembinaan guru-guru untuk tujuan penyerangan dan pencerahan dalam upaya mendorong guru melakukan perbaikan perilaku tugas di sekolah dalam membelajarkan serta mendidik peserta didik Autis sesuai yang diharapkan.
Pilihan Dr. Dionisius Sihombing, M.Si, sebagai narasumber pada kegiatan IHT kali ini didasari pertimbangan bahwa Dr. Dion seorang pencerah atau motivator di bidang pendidikan yang sangat aktif, banyak diundang oleh sekolah-sekolah di Sumut, baik swasta dan negeri untuk memberikan masukan ilmiah dalam upaya menyikapi masalah-masalah pendidikan.
Karenanya, sebuah kehormatan bagi SLB Negeri Autis Sumut bahwa Dr. Dion berkenan sebagai narasumber ditengah kesibukannya dalam memberikan solusi atas persoalan pendidikan di Sumut.
“Saya tau bapak Dr.Dion sangat sibuk, setelah menjadi Doktor banyak diundang memberi pencerahan kepada masyarakat sekolah, karena itu kami sampaikan terimakasih dimana sudah berkenan jadi narasumber pada kegiatan IHT kali ini” katanya.
Cawir berharap kepada peserta kegiatan IHT yang berhadir agar fokus dan dengan rasa bangga membuka hati dan pikiran mendengar pencerahan dari Dr.Dion.
Dalam sajian materi, topik: Mindset Guru Abad Milinial, Dr. Dion mengawalinya dengan berkata “Hari ini saya merayakan tahun ke 2 tamat Doktor. Seolah saat ini saya sedang sidang promosi Doktor dihadapan bapak dan Ibu. Saya berterimakasih atas digelarnya kegiatan IHT bertepatan HUT ke 2 Doktoral saya.”
“Hari ini saya bersama bapak dan ibu bukan sesuatu kebetulan, tetapi karena kasih Tuhan membuat kita bersama mengingat HUT ke 2 Doktoral saya, sekali lagi terimakasih pak Cawir sebagai kepala sekolah SLB Negeri Autis Sumatera Utara dan semua peserta yang berhadir”,pungkasnya.
Dr. Dion menyebut bahwa abad Millineal adalah situasi dimana generasi akrab dengan teknologi informasi, lalu sangat lekat dengan media gadjet sebagai alat komunikasi, ditandai dengan perilaku narsis atau viral dan senang game serta terbuka untuk mengetahui informasi lebih luas dan suka publis tentang aktifitas yang dilakukannya untuk diketahui publik lewat gadjet nya yang aneka aplikasi medsos yang di milikinya.
Karena itu guru harus terbuka pada perubahan zaman dan turut mewarnai situasi perkembangan yang sedang berlangsung.
Guru-guru sangat diharapkan sekarang ini akrab dengan teknologi informasi, mampu memainkan fungsi dan tugas keguruan itu lewat teknologi informasi serta siap lakukan publikasi karya pembelajaran menggunakan teknologi informasi. Singkatnya, para guru harus bangga memviralkan karya-karya pembelajaran yang dilakukan bersama peserta didiknya. Supaya itu layak publis diperlukan peningkatan kompetensi menggunakan teknologi informasi.
“Sekolah dan guru harus akrab dengan teknologi informasi, itu sebagai sebuah keharusan”, tegas Dr.Dion.
Ditambahkan, sekolah harus merasa senang memviralkan hal-hal positif dari kemampuan peserta didiknya, dan prestasi-prestasi yang sekolah miliki.
Dr. Dion, yang juga sebagai Ketua Lembaga Konsultasi Pendidikan Citra Sumut itu mengapresiasi para guru yang mengajar dan mendidik peserta didik berkebutuhan khusus.
“Saya bangga dan puji kerelaan tulus dari bapak dan ibu sebagai guru bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Sangat luar biasa dan tidak semua guru bisa lakukan. Bapak dan ibu telah lakukan, berhasil dan terjadi karena ada ketulusan hati demi kemanusiaan”, ujarnya.
Dion berharap para guru SLB Autis tetap mengandalkan Tuhan dalam melakukan tugas, semangat dan sabar, sebab tidak dapat mencapai keberhasilan mengajar dan mendidik peserta didik Autis bilamana mengandalkan kekuatan pikiran semata.
“Ketulusan hati jadikan modal luar biasa untuk mengenali dan memahami peserta didik berkebutuhan khusus”,ujarnya.
Pada pengunjung acara, seorang dari peserta IHT, Darlis mengucapkan terimakasih kepada Dr.Dion atas penyajian materi yang luar biasa dan menyemangati, juga menyadarkan peserta tentang pelaksanaan tugas mengajar dan mendidik supaya seturut dengan kebutuhan di abad Millineal yakni abad teknologi informasi yang wajib diakrabi.
Darlis juga menitipkan pesan bagaimana PTN dan PTS di Sumut didorong untuk membuka prodi pendidikan luar biasa (PLB) karena prodi ini belum ada di kampus PTN/PTS yang ada di Sumut, sementara kebutuhan guru-guru lulusan PLB sangat dibutuhkan untuk bertugas di sekolah SLB yang saat ini ada 59 sekolah, baik negeri dan wwasta, dimana para guru yang bertugas saat ini belum banyak lulusan PTN/PTS dari prodi luar biasa.***