Medan, MPOL -Demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan melestarikan budaya, suatu pendidikan harus berupaya menyeluruh untuk menyelenggarakan semua jenis pendidikan. Jenis pendidikan yang salah satunya untuk membentuk bangsa yaitu melalui pendidikan kewarganegaraan. Kontribusi nyata pendidikan kewarganegaraan dalam sebuah pendidikan dengan adanya mata pelajaran atau mata kuliah tersebut. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa di setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat terdiri dari Pendidikan Bahasa, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi muda yang akan menjadi pemimpin yang memiliki karakteristik bangsa salah satunya yaitu sikap bertanggung jawab di Indonesia. Menurut (Mudjiono, 2012) menyatakan bahwa tanggung jawab adalah sikap yang berkaitan dengan janji atau tuntutan terhadap hak, tugas, kewajiban sesuai dengan aturan, nilai, norma, adat istiadat yang dinatu oleh warga masyarkat. Tanggung jawab merupakan mengambil keputusan yang patut dan efektif, merupakan pilihan yang terbaik dalam batas-batas norma sosial, kesanggupan untuk menentukan suatu sikap dan memikul resiko terhadap apa yang telah dilakukannya.
Baca Juga:
Generasi pemimpin yang bertanggung jawab adalah mereka yang memahami dan menjalankan hak dan kewajiban mereka dengan baik. Mereka adalah pemimpin yang menghargai perbedaan, toleran, dan berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi. Mereka adalah pemimpin yang memahami bahwa kekuasaan bukanlah tujuan, melainkan alat untuk melayani masyarakat. Melalui pendidikan kewarganegaraan, para siswa di sekolah diajarkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, toleransi, keadilan, dan tanggung jawab sosial.
Adapun salah satu tujuan utama dari pendidikan kewarganegaraan adalah untuk mengembangkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang hak-hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Melalui pembelajaran ini, siswa diajarkan tentang pentingnya berpartisipasi aktif dalam kehidupan demokrasi, seperti memilih pemimpin melalui pemilihan umum, berkontribusi dalam pengambilan keputusan publik, dan melibatkan diri dalam organisasi sosial yang berkaitan dengan isu-isu sosial yang relevan.
Selanjutnya, pendidikan kewarganegaraan juga mengajarkan tentang keadilan dan tanggung jawab sosial. Siswa diajarkan untuk memiliki kesadaran akan kesenjangan sosial, kemiskinan, ketimpangan, dan masalah sosial lainnya, serta diberi pemahaman tentang pentingnya berperan aktif dalam memperbaiki kondisi sosial. Melalui pendidikan kewarganegaraan, siswa diajarkan untuk menjadi pemimpin yang peduli dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat.
Dengan diajarkannya itu semua diharapkan para generasi muda yang akan menjadi pemimpin bisa memiliki sikap bertanggung jawab karena seorang pemimpin harus mengetahui kondisi dan keadaan masyarakat yang dipimpinnya serta bisa mendengarkan segala keluhan dan kritik yang yang disampaikan oleh masyarakat.
Pasalnya seperti yang kita lihat saat ini banyak orang yang sudah menjadi pemimpin tapi lupa akan kewajiban dan tanggung jawab sebagai pemimpin, banyak janji yang disampaikan sebelum menjadi pemimpin tetapi belum juga terealisasikan sampai sekarang. Hal itu bisa terjadi karena kurangnya atau tidak adanya sikap tanggung jawab yang ada di dalam diri pemimpin tersebut. Oleh karena itu, sedini mungkin para generasi muda ini diajarkan sikap bertanggung jawab.
Berikut ini adalah beberapa poin penting mengenai bagaimana Pendidikan Kewarganegaraan berkontribusi dalam proses tersebut:
Pertama, Mengajarkan Nilai dan Norma. Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat dan negara. Hal ini akan membantu siswa memahami apa yang diharapkan dari mereka sebagai warga negara dan pemimpin masa depan.
Kedua, Membangun Karakter, Pendidikan Kewarganegaraan membantu membentuk karakter siswa. Pendidikan Kewarganegaraan mempersiapkan peserta didikuntuk menjadi warga negara yang baik dan cakap, berakhlak mulia, cerdas, partisipatif dan bertanggung jawab. Pendidikan Kewarganegaraan juga juga menciptakan generasi yang berkarakter dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Ketiga, Mengajarkan tentang Demokrasi, Pendidikan Kewarganegaraan juga mengajarkan tentang sistem pemerintahan, khususnya demokrasi. Peserta didik diajarkan tentang bagaimana proses pengambilan keputusan dilakukan dalam demokrasi dan bagaimana mereka bisa berpartisipasi dalam proses tersebut.
Keempat, Membentuk Kepemimpinan, melalui Pendidikan Kewarganegaraan peserta didik belajar tentang bagaimana menjadi pemimipin yang efektif. Mereka belajar tentang pentingnya komunikasi, kerja sama dan pengambilan keputusan dalam kepemimpinan. Kelima, Mendorong Partisipasi Sosial, Pendidikan Kewarganegaraan mendorong peserta didik untuk ikut berpartisipasi dalam masyarakat. Sebab hal ini akan membantu memahami pentingnya berkontribusi pada masyarakat dan negara.
Dari kelima poin tersebut tidak akan dapat berjalan secara maksimal jikan tidak adanya dukungan dari berbagai pihak. Dukungan dari pemerintah, sekolah, guru, orang tua dan masyarakat sangatlah diperlukan untuk memaksimalkan peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam membentuk generasi pemimpin yang bertanggung jawab. Maka dengan demikian, marilah kita dukung Pendidikan Kewarganegaraan dalam membentuk generasi pemimpin yang bertanggung jawab. Karena generasi pemimpin yang bertanggung jawab adalah kunci untuk masa depan negara yang lebih baik lagi.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News