Jumat, 22 November 2024

Pagelaran Pentas Taman Budaya, MAN Siantar Tampil kan 11 Etnis Budaya

Neti Herawati - Rabu, 15 Mei 2024 09:54 WIB
Pagelaran Pentas Taman Budaya, MAN Siantar Tampil kan 11 Etnis Budaya
istimewa
Penampilan Pagelaran Pentas Taman Budaya yang digelar MAN Kota Pematangsianțar, dan pemukulan Gong.

P. Siantar,MPOL -

Baca Juga:
Pagelaran Pentas Taman Budaya yang digelar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Pematangsiantar menampilkan 11 etnis budaya dari 18 etnis yang ada di Kota Pematangsiantar.

Pertunjukan tersebut menjadi hiburan yang sangat inspiratif, inovatif dan mengedukasi penonton agar tidak lupa akan seni budaya di Indonesia.

Pentas Taman Budaya penampilan sejumlah siswa kelas X berhasil menarik, dan memukau penonton itu
dilaksanakan di halaman MAN jalan Singosari Pematangsiantar, Selasa (14/5/2024).

Kepala Madrasah Lintong Sirait dalam kata sambutannya menyampaikan, Menjadi generasi Pancasila yang bersatu dalam perbedaan. Tema kearifan lokal yang diangkat dalam pentas Taman Budaya tersebut juga mendidik anak untuk mencintai budaya dengan tetap menjadi manusia yang Rahmatan Lilalamin.

"Pagelaran Pentas Taman Budaya dalam project penguatan profile pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lilalamin," kata Lintong.

Di Kota Pematangsiantar ada 18 etnis budaya,kata Kadis Pariwisata. Tapi dalam pagelaran tersebut hanya menampilkan 11 budaya karena siswa kelas X MAN Pematangsiantar hanya terdiri dari 11 lokal.

"Jadi seni budaya yang ditampilkan bukan disengaja, karena anak anak diundi untuk menampilkan seni budaya apa nantinya. Sehingga berdasarkan undian yang dipilih tersebutlah yang ditampilkan," kata Lintong.

Lebih lanjut disampaikan Lintong, untuk bisa tampil baik di acara pagelaran tersebut, anak anak hanya memiliki waktu lebih kurang 14 hari. Dalam waktu yang singkat itu semua siswa bisa menampilkan seni budaya dengan hati, menjiwai peran sehingga mengedukasi kita untuk tahu lebih banyak tentang ilmu pengetahuan budaya kita.

Terlihat sejumlah siswa menggunakan pakaian adat yang sangat bagus dengan riasan daerah dari etnik berbeda. Ada budaya Jawa dengan penampilan Panggih Pengantin (Nemokkan manten), Minang dengan Baralek Gadang, Aceh, Nias, Karo, Simalungun, Toba, Melayu, Angkola dan Tapsel.

Sementara itu, Ketua Komite MAN Pematangsiantar Imran Simanjuntak, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut karena mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Juga terbentuknya interaksi budaya yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama.

"Kita tidak harus mengakomodir budaya barat karena kita kaya akan seni budaya. Indonesia memiliki ribuan ragam budaya yang mengedukasi kita untuk menjadi manusia yang memiliki harkat dan martabat lebih baik," kata Imran.

MAN Pematangsiantar adalah sekolah berbasis agama yang tidak anti dengan seni budaya. Sinergitas agama dengan ilmu pengetahuan menjadikan manusia kreatif, inovatif dan berintegritas.


"Mari wujudkan Madrasah Mandiri dan Berprestasi," ajak Lintong.

Pagelaran yang digelar secara internal dihadiri Plt Kakan Kemenag, Kadis Pariwisata Hamam Sholeh, Komite Sekolah, Imran Simanjuntak, mewakili orangtua siswa merupakan implementasi dari Kurikulum MerdekaMerdeka, serta undangan lainnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Maju Manalu
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Kolaborasi Perkebunan Nusantara-Rumah Sawit Indonesia Wujudkan Astacita
Ombudsman RI Tinjau Pelajar  SD Negeri Belajar Beralaskan Tikar di Stabat
Ketika Seni Berpadu dengan Audio yang Imersif di Samsung Music
SDN 020252 Kota Binjai Raih Penghargaan Terbaik I Sekolah Dasar Pelaksana GENIUS Tahun 2024
Puspeka Kemendikbud dan Ditjen Pauddikdasmen Gelar Pelatihan Kapasitas Penanganan Kekerasan di Satpen Regional 1
Pjs Bupati Toba Minta PT ASDP Tingkatkan Layanan Kapal Penyeberangan  Wisata di Danau Toba
komentar
beritaTerbaru