Demokrasi di Indonesia Gelap

Jumat, 17 November 2023 | 10:25 WIB

Jakarta, MPOL: Demokrasi di Indonesia Gelap demikian anggota DPR RI Masinton Pasaribu (FPDI.P) mengatakan dalam Diaektika Demokrasi “Nomor Urut Pasangan Capres Telah Ditetapkan Satnya Menuju Kampanye dengan Damai”, bersama anggota DPR RI Jazilul Fawaid (FPKB), Anggota Fraksi Demokrat Syarief Hasan dan pengamat politik Abdul Hakim MS Kamis (16/11) di DPR RI Jakarta.

Menurut Masinton Pasaribu tidak bisa berharap banyak jika situasi demokrasi sudah seperti saat ini. “Nah terus kita mau berharap apa dengan begini demokrasi begini?” “Iya kan sudah dilegalkan sudah sudah di declair kemarin ada nomor satu, pasangan nomor dua, ada nomor tiga, iya kan? Yang pasangan nomor dua inilah barang selundupan, satunya, satunya, ya kan?” tutur Masinton seraya tertawa.

Sedangkan Jazilul Fawaid mengatakan, pihaknya menginginkan Pemilu 2024 yang terpuji, jujur, dan adil. Ia pun meminta bahwa netralitas bukan hanya narasi omong kosong belaka. “Kita mau omongin Pemilu damai kalau memang satu ada antara kata dan perbuatan yaitu satu, kita bilang netral ya betul-betul netral, kita mau jujur ya betul-betul jujur, bukan hanya ingin ngomongnya jujur.”

Untuk itu, dirasakan perlu butuh keteladanan dari institusi politik, terkhusus Mahkamah Konstitusi (MK) maupun lembaga kepresidenan. “Nah itu butuh keteladanan. Inilah menurut saya jadi soal institusi-institusi politik hari ini. Menurut saya mengalami distrust, MK, mungkin juga MPR, DPR, KPK, BPK, termasuk juga lembaga kepresidenan.”

Selain itu menyinggung secara tersirat sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam melihat anaknya, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai peserta Pilpres 2024. Sulit membedakan tugas Presiden sebagai kepala negara dengan kepala keluarga. “Ya memang betul sih, misalkan katakanlah ya sulitkan membedakan presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, sekaligus pada saat yang sama menjadi kepala keluarga. Itu memang agak sulit itu, tutur Jazilul Fawaid.”

Sementara itu Syarief Hasan mengatakan kita bersyukur karena kita sudah melalui tahap berbagai tahap sekalipun dalam tahap-tahapan itu banyak yang kontroversial pro dan kontra dan sebagainya, ya itulah bagian dari demokrasi, nah tahap yang baru saja kita lalui adalah tahap pengundian nomor, terima kasih kepada sahabat saya nomor satu, ya luar biasa . kalau nomor satu Saya tidak punya saya gampang promosinya saya nomor satu calegnya jadi Jabar tiga ya Jabar 3 nomor 1 ya kan gitu.

Nah iya dan di sisi lain kami dari koalisi Indonesia maju beruntung juga bisa dapat nomor dua ya. karena dari nomor 2 juga paling gampang ya ini Victory ya kan. orang-orang mengatakan Victory orang juga selamat akan menang dan sebagainya banyak lah banyak lah tips topik. Apapun juga Kita sepakat bahwa kita harus melanjutkan Pemilu ini luber jujur. dan satu lagi terpuji itu komitmen kita semuanya.

Dan sekarang tahap-tahap pengambilan nomor sudah kita lalui, ke depannya adalah bagaimana agar rakyat itu mendapatkan pencerahan dari para cawapres, peserta pilpres untuk mendapatkan suatu tanggapan respon dari masyarakat, bahwa inilah calon presiden dan cawapres, paling tidak bisa saya harapkan ke depan. nah itu yang yang harus kita sikapi dan tentunya para calon capres dan cawapres ini akan setuju juga tutur Syarief Hasan.***