Banjir Bandang di Tapanuli Tengah, 7 Orang Meninggal

Kamis, 30 Januari 2020 | 11:07 WIB

Medanposonline.com – Banjir bandang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara. Hingga Rabu (29/1/2020) pukul 17.00 WIB, jumlah korban tewas menjadi tujuh orang.
Koordinator Pos SAR Sibolga Hari Susanto, mengatakan pada Rabu pagi sebanyak dua orang korban yang meninggal dunia atas nama Adwirzah Tanjung (60), Idwarnisa (58) berhasil ditemukan. Keduanya adalah pasangan suami istri warga Kelurahan Padang Masiang Barus.
“Jadi jumlah korban yang meninggal itu adalah tujuh orang, dua ditemukan tadi pagi, dan lima lagi ditemukan siang hari. Jadi jangan sampai simpang siur informasinya,” katanya, seperti dilansir AntaraNews.
Ia juga menjelaskan, kondisi kelima jenazah yang ditemukan di Desa Sijukkang, keseluruhannya dalam posisi tertimpa material banjir, kayu, beton dan lumpur, sehingga tidak dapat menyelamatkan diri saat banjir datang.
Ada pun korban yang pertama ditemukan di Desa Sijukkang adalah Marpaung (50), jenis kelamin laki-laki, ditemukan sekitar pukul 08.00WIB.
Korban kedua atas nama Juster Sitorus (55), laki-laki, ditemukan pukul 11:00 WIB. Korban ketiga Abdul Rahmah (72), laki-laki, ditemukan pukul 11.00 WIB.
Korban keempat atas nama Pardamean Manalu (85), perempuan, ditemukan pukul 12.30WIB. Dan korban kelima atas nama Esrin Pane (48), laki-laki, ditemukan pukul 12:50 WIB. Kelimanya adalah warga Bonan Dolok, Desa Sijukkang, Kecamatan Andan Dewi.
Ketika ditanya, apakah pencarian korban masih dilanjutkan, menurut Hari tidak lagi.
“Pencarian sudah kita hentikan, karena tidak ada lagi laporan dari masyarakat yang anggota keluarganya hilang. Jadi kami istirahat dulu karena sejak Selasa malam sampai sekarang belum ada istirahat. Kalau ada laporan dari masyarakat kami, akan bergerak lagi,” katanya.*

12 tiang PLN roboh

Sedikitnya 12 tiang PLN roboh akibat banjir yang melanda sejumlah daerah di Tapteng tersebut. Sampai kemarin perbaikan terus dilakukan oleh PLN setempat.
Manajer UP3 PLN Sibolga Deny Fitrianto yang dikonfirmasi Rabu sore membenarkan adanya tiang listrik yang roboh, seperti tiang kontruksi C8, 1 batang di jembatan Husor, 1 batang tiang kontruksi di Lateral Batu Leab Sipakpahi Kecamata Kolang, dan 10 batang tiang di Muara Suhat.
Tim dari PLN Sibolga juga langsung turun ke lokasi banjir untuk melakukan pengamanan instalasi yang tergenang banjir agar tidak membahayakan masyarakat.
“Sampai saat ini informasi yang kita terima dari lapangan, tidak ada korban yang meninggal akibat arus listrik. Bukan itu saja, PLN juga langsung sigap merehabilitasi jaringan yang terputus di jembatan Husor arah Manduamas-Saragih agar segera menyala kembali,” katanya.
Ia mengatakan walau pun akses jalan sulit karena longsor dan nyaris terputus, PLN Sibolga tidak menyerah untuk turun ke lokasi banjir untuk melakukan instalasi dan mendirikan kembali tiang-tiang yang tumbang agar arus listrik cepat menyala.
“Jadi tim, kita bagi untuk gerak cepat, karena ini berkaitan dengan arus listrik, jangan sampai membahayakan kepada masyarakat. Dengan menggunakan sepeda motor, tim terus bergerak melakukan instalasi dan mendirikan tiang-tiang PLN yang tumbang,” katanya. (in/Ant)