Kamis, 21 November 2024

Indonesia Harus Ambil Peran Lakukan 'Geopolitic Pressure' dan 'Geopolitics Approuch untuk Palestina

Zainul Azhar - Kamis, 21 November 2024 19:26 WIB
Indonesia Harus Ambil Peran Lakukan 'Geopolitic Pressure' dan 'Geopolitics Approuch untuk Palestina
Jakarta, MPOL - Indonesia harus ambil peran lakukan Geopolitic Predsure dan Geopolitics Approuch untuk Palestina demikian Pengamat geopolitik global Tengku Zulkifli Usman mengatakan dalam Gelora Talks bertajuk 'Respon Nitizen Arab terhadap Sikap Indonesia tentang Palestina', Rabu (20/11) di Jakarta.

Baca Juga:
Menurutnya Presiden Prabowo Subianto akan menjadi target utama Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netayanhu Israel untuk melakukan normalisasi hubungan kedua negara.

"Israel bisa jadi akan menggunakan Donald Trump (Presiden Amerika Serikat terpilih) untuk menekan Pak Prabowo melakukan normalisasi hubungan. KIta berharap Pak Prabowo tidak tergoda."

TZU menilai Donald Trump nantinya akan memberikan tekanan kuat kepada Presiden Prabowo untuk segera melakukan normalisasi hubungan Indonesia-Israel dengan berbagai kebijakannya.

"Kita berharap tidak ada normalisasi hubungan dengan negara yang tidak normal (Israel). Indonesia harus bermanfaat bagi dunia Islam dan perdamaian dunia."

Ia menegaskan, kemerdekaan Palestina hanya bisa dicapai apabila Indonesia mengambil peran untuk melakukan 'geopolitic pressure' dan 'geopolitics approuch'

"Yang dibutuhkan Palestina sekarang adalah geopolitic pressure' dan 'geopolitics approuch. Memberi tekanan ke Israel dan mendekati negara-negara Arab untuk bersatu. Semua itu bisa di lakukan oleh Indonesia," tutur Tengku Zulkifli Usman.

Sementara itu, Aktivis Kemanusiaan, Founder Nusantara Palestina Center Abdillah Onim mengatakan, rakyat Palestina dan masyarakat Arab menyampaikan terima kasih kepada Indonesia yang bersikap tegas di KTT OKI-Liga Arab, disaat negara Arab tidak berbuat apa-apa.

"Indonesia bukan negara tetangga, tetapi cintanya kepada Palestina luar biasa. Pidato Wamenlu Anis Matta telah memotivasi masyarakat di Dunia Islam."

Negara-negara Arab harusnya membela Palestina, bukan Indonesia. "Israel jelas-jelas sudah melakukan holocaust, genozida kepada warga Gaza, Palestina. Orang tua, perempuan, ibu hamil, dan anak-anak dibunuhi oleh Israel secara kejam. Sementara bangsa Arab hanya menyaksikan dan diam saja. Israel itu lebih jahat dari jahiliyah."

Karena itu, WNI yang sudah tinggal di Gaza selama 15 tahun ini, mengatakan, masyarakat Arab mengapresiasi pidato yang disampaikan Wamenlu Anis Matta sebagai sikap tegas soal Palestina.

"Tanggapan masyarakat Arab sangat luar biasa. Harusnya mereka yang berada di barisan depan membela Palestina, bukan Indonesia. Bangsa Arab lebih banyak mendukung Israel, semua kaget dengan sikap tegas Indonesia."

Sehingga pidato Wamenlu Anis Matta di KTT OKI-Liga Arab ini menjadi angin segar bagi Palestina. "Kita bersyukur ada orang asing (Indonesia) yang mengingatkan dan membangunkan kita. Ini menjadi angin segar bagi Palestina."

Ia mengaku telah bertemu dengan Wamenlu Anis Matta menyampaikan ucapan terima kasih atas nama bangsa Palestina, sebelum bertolak ke Yordania dan Mesir untuk membawa bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza.

"Pak Wamenlu juga rencananya akan ke Mesir pada Desember untuk bertemu dengan Presiden Mesir supaya pintu perbatasan Mesir bisa dibuka untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza," tutur Abdillah Onim.

Begituvjuga diplomat Senior Indonesia Yuli Mumpuni Widarso menambahkan, Wamenlu Anis Matta memiliki kapasitas melebihi diplomat di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Anis Matta dinilainya adalah orang yang tepat terkait urusan Dunia Islam, sehingga mendapatkan apresiasi yang luar biasa.

"Saya kira Pak Prabowo mengirimkan utusan yang tepat, karena ini KTT-nya luar biasa. Maka orang yang dikirim tentunya juga luar biasa, kita bukan lagi bicara diplomat atau tidak, tetapi orang yang tepat," tutur Yuli Mumpuni.

Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menegaskan, bahwa pernyataan yang disampaikan Wamenlu Anis Matta di KTT OKI-Liga Arab mewaliki suara umat Islam di seluruh dunia, disaat negara Arab tidak memiliki keberanian.

"Pak Anis Matta diaspresiasi luar biasa, respon untuk Indonesia cukup positif. Adakah keberanian dengan Arab seperti Indonesia? Saya kira tidak ada, hanya Indonesia yang berani," tegas Yuli Mumpuni Widarso.

Mantan Dubes Indonesia Untuk Aljazair dan Spanyol ini meminta peran Indonesia terus ditingkatkan dengan menggalang lebih aktif dukungan banyak negara di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mendesak agar Palestina menjadi anggota penuh dan merdeka.

"Indonesia harus lebih aktif lagi menggalang dukungan sekarang sudah berhasil. Ada banyak negara di PBB anggota PBB yang sudah mendesak jadi agar Palestina anggota penuh, dan merdeka. Kita berharap lebih banyak negara lagi yang mendukung," tegasnya.***

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Rini Sinik
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru