Jakarta, MPOL - Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menerima kunjungan kehormatan Delegasi Pemerintah Provinsi
Tomsk,
Federasi Rusia yang dipimpin langsung oleh Gubernur
Tomsk, Vladimir Mazur, Senin (14/4) di DPD RI Jskarta.
Baca Juga:
Kunjungan ini disambut hangat oleh Ketua DPD RI, Sultan B. Najamudin, didampingi oleh Wakil Ketua DPD RI, Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan Yorrys Raweyai. Turut hadir Ketua Komite II DPD RI, Badikenita Putri Sitepu, Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI, Gusti Farid Hasan Aman, serta Wakil Ketua BKSP, Darmansyah Husein dan Mirah Midadan Fahmid. Selain itu, sejumlah anggota DPD RI yakni Denty Eka Widi Pratiwi dan Bustami Zainuddin, serta Sekretaris Jenderal DPD RI, Rahman Hadi, bersama jajaran turut mendampingi pertemuan bilateral ini.
Delegasi Gubernur
Tomsk didampingi oleh Wakil Duta Besar
Federasi Rusia untuk Indonesia, Veronica Novoseltseva, beserta sejumlah pejabat dan pelaku industri, bisnis, dan pendidikan dari
Tomsk, yang mengagendakan sejumlah pertemuan penting dengan mitra Indonesia.
Dalam kesempatan ini Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin mengucapkan selamat datang kepada delegasi
Tomsk dan menegaskan pentingnya pertemuan ini dalam mempererat hubungan antara Indonesia dan
Federasi Rusia, khususnya dalam konteks keanggotaan Indonesia di BRICS. Ia menekankan bahwa DPD RI hadir dengan komposisi lengkap sebagai bentuk keseriusan dalam menjalin kerja sama antarwilayah, khususnya dengan
Tomsk.
Gubernur Vladimir Mazur menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari DPD RI dan menjelaskan bahwa tujuan kunjungan kali ini adalah untuk menghadiri pertemuan Komisi Antar-Pemerintah
Rusia-Indonesia. Ia menegaskan bahwa
Tomsk merupakan salah satu provinsi terkaya di
Rusia, memiliki cadangan minyak, gas, bijih besi, dan kayu timber dalam jumlah besar.
Tomsk juga dikenal sebagai pusat industri pemrosesan logam, kimia, dan elektronik, dengan kehadiran perusahaan besar
Rusia seperti Rosatom dan Gazprom.
Tak hanya itu,
Tomsk merupakan pusat riset, pendidikan, dan teknologi di
Rusia dengan enam universitas negeri bertaraf internasional. Sebanyak 70 ribu dari 100 ribu penduduk
Tomsk adalah mahasiswa dan ilmuwan, termasuk 60 mahasiswa asal Indonesia. Universitas
Tomsk juga telah menjalin kerja sama dengan ITS Surabaya dan memiliki kantor perwakilan di Indonesia, yang menjadi titik masuk bagi perusahaan inovatif dari
Tomsk. Lembaga riset Indonesia seperti BRIN pun secara reguler mengirimkan pelajar magister dan doktoral ke
Tomsk Polytechnic University dalam bidang fisika dan nuklir.
Gubernur Mazur menyampaikan bahwa meskipun belum ada mitra langsung di Indonesia, pihaknya berharap pertemuan ini menjadi titik awal bagi pembentukan kerja sama yang lebih konkret, termasuk kemungkinan pembentukan skema sister province. Ia menyoroti potensi kerja sama lebih lanjut dengan Provinsi Yogyakarta, Jawa Timur, dan Lampung. Di antaranya, kerja sama riset teknik biomedis dengan UGM serta rencana kolaborasi bio-teknologi untuk penanganan limbah kelapa sawit dan tambak udang dengan Jawa Timur.
Ketua DPD RI menyambut baik inisiatif tersebut dan menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 38 provinsi serta lebih dari 500 kabupaten/kota yang dapat menjadi mitra strategis
Tomsk. Dalam kerangka kerja BRICS, DPD RI memiliki peran memfasilitasi daerah untuk menjalin kemitraan internasional secara langsung.
Wakil Duta Besar
Rusia, Veronica Novoseltseva, menyampaikan undangan resmi dari Senat
Rusia kepada Ketua DPD RI untuk menyampaikan pidato di hadapan Senat
Rusia pada bulan September atau Oktober mendatang. Ia menegaskan pentingnya kerja sama pendidikan dan penelitian serta mendorong agar satu atau dua provinsi di Indonesia dapat menjadi sister province bagi
Tomsk.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua BKSP Darmansyah Husein mengusulkan agar Provinsi Bangka Belitung menjadi mitra
Tomsk, mengingat daerah ini memiliki potensi besar dalam sektor sumber daya alam, khususnya timah dan mineral tanah jarang (rare earth). Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan teknologi hilirisasi dan energi nuklir, sejalan dengan salah satu pembahasan RUU di Komite II DPD RI tentang mineral advanced.
Wakil Ketua DPD RI, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyampaikan rencana kerja sama ini kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, yang memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dan sumber daya manusia unggulan.
Sementara itu, Ketua Komite II DPD RI Badikenita Putri Sitepu mendorong agar Sumatera Utara dijajaki sebagai sister province bagi
Tomsk. Ia menilai Sumatera Utara memiliki kawasan industri maju dan sumber daya material yang bisa dikolaborasikan dengan teknologi dari
Tomsk. Ia berkomitmen akan menjembatani pertemuan dengan Gubernur dan kalangan akademisi di Sumatera Utara.
Menutup pertemuan, Ketua DPD RI menyampaikan bahwa setiap potensi kerja sama yang telah dibahas dapat segera ditindaklanjuti melalui mekanisme direct contact antara mitra daerah maupun institusi terkait tanpa harus menunggu persetujuan pimpinan DPD RI. Ia berharap hubungan bilateral antara Indonesia dan
Federasi Rusia, khususnya dengan Provinsi
Tomsk, semakin erat dan mampu memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat kedua negara.
Pertemuan resmi ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan pertukaran cenderamata sebagai simbol persahabatan dan kerja sama yang saling menguntungkan, tutur Sultan B Najamudin.***
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Marini Rizka Handayani