Team Komisariat MSI Tapteng Sibolga Telusuri Jalur Kuno Desa Bongal

Kamis, 16 September 2021 | 20:44 WIB

 

Tapteng, MPOL; Team Komisariat Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI ) Tapanuli Tengah (Tapteng)- Sibolga, melakukan penelusuran jalur transportasi kuno Desa Bongal dengan menaiki Speed Boat, Minggu (12/9/2021) lalu .

Desa Bongal pada akhir –akhir ini menjadi suatu objek penelitian bagi Sejarawan dan Peradaban dari berbagai daerah ini.

Berawal dari Informasi dan cerita masyarakat lokal yang banyak menemukan tinggalan arkeologi berupa Arca Ganesha ,Koin Umayya , Abbasiyah , Patung Dewi Laksmi, Pazra, Keramik Persia abad 7 M, Keramik Cina abad 7 – 8 M , Glasir Persia abad 7 M dan prasasti Timah beraksara kuno serta tinggalan arkeologi lainnya.

Dalam kesempatan ini Team langsung dipimpin oleh Nurdin selaku Ketua Komisariat MSI Tapanuli Tengah Sibolga .

Walau medannya yang sangat sulit untuk dilalui, tidak menyurut kan Team untuk menelusuri jalur tersebut.

Sungai yang terkadang dangkal serta arus yang deras serta ditumbuhi mangrove liar, membuat Team harus ekstra hati – hati.

Rasa penasaran Team berawal dari temuan pragmen kapal dan tali ijuk serta tiang kapal yang terpendam pada kedalaman sisedimen bervariasi . Dari pragmen kapal tersebut balai arkeologi mengambil sempel untuk uji carbon yang memiliki aksara Palawa .

Dalam hasil dating menunjukkan bahwa angka 600 – 800 M, pada beberapa bulan yang lalu masyarakat disana kembali menemukan kemudi kapal sepanjang 4 meter.

Dari rumor yang beredar di kalangan masyarakat, Desa Bongal dahulunya terdapat Danau Pandan yang menampung aliran anak sungai dari Muara Pinang Sori , Sungai Lumut dan anak sungai dari Sitardas, sehingga Danau Pandan ini memiliki hilir lang sung kelaut yang berdekatan dengan beberapa pulau .

Kini danau ini telah menjadi dataran yang sebagian masih menyisakan rawa. Tapi kawasan ini masih menunjukan sisa –sisa kejayaan masa lalu.

Dari beberapa titik masih ditemukan sisa tiang pancang dari kayu Nibung penahan lantai dermaga tempat kapal untuk bersandar, pada kedalaman 1 sampai 2 meter. Kawasan temuan arkeologi yang dulunya merupakan dasar danau ini sangat kontras dengan lapisan dasar atau Endapan Aluvial dan Sedimen yang berbeda –beda.

Temuan benda arkeologi di Bongal Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara ini merupakan salah satu temuan tertua di Pulau Sumatera. Namun ini masih merupakan misteri, kapan hilangnya kawasan pemukiman ini.

Dari hasil hipotesa sementara kawasan ini mungkin hilang, ketika terjadi gempa dahsyat yang menyebabkan tsunami pada abad 16 M atau abad 17 . Pada gempa periode ini menghilangkan sebagian kepulauan Nias dan sebagaian Ujung Pancu (Tanah Para Pendekar, Petualangan Elio Modigliani di Nias selatan 1886). Eur ASEAA 14 Vol 1. Ancient and living Traditions, Mc Kinon and Nurdin, AR . 17:2020 ).**