Samosir – Puluhan siswa SLTA yang diketahui dari SLTA Parbuluan Kabupaten Dairi dengan memakai baju corat coret yang akan merayakan berakhirnya masa-masa sekolah dan berkehendak menuju Pulau Samosir Negeri Indah Kepingan Surga terpaksa dipulangkan kembali ke daerah nya, untuk mencegah penyebaran covid 19.
Siswa siswa tersebut di hadang oleh aparat yang bertugas saat berkonvoi naik sepeda motor di pintu masuk utama jalan darat, rest area Menara Pandang Tele, Senin (6/4) sekitar pukul 13.30 WIB
Pemulangan 19 pelajar itu dilakukan pihak petugas mengingat status siaga darurat bencana non-alam Covid-19 yang sudah ditetapkan oleh keputusan Bupati Samosir ,ujar Bidang Gugus Kendali Komunikasi Publik Rohani Bakkara, kepada wartawan, Senin (6/4).
“Karena alasan yang tidak jelas, Aparat keamanan terpaksa harus memulangkan mereka, demi menjaga Samosir agar tetap terjaga aman dari Covid-19. Saat ini bukan musim libur untuk mengunjungi objek wisata, melainkan libur untuk tinggal di rumah guna memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang lagi melanda dunia,” ujar Rohani.
Setelah aparat dan tim memberikan arahan dengan humanis,merekapun menerima tindakan pemulangan tersebut.
Sementara ditempat berbeda yang juga pintu masuk ke Kabupaten Samosir, Pelabuhan Tomok Kecamatan Simanindo, petugas Gugus Covid-19 membuang tuak (arak) kiriman dari Kabupaten Simalungun. Langkah antisipatif ini merupakan bentuk konkrit yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk meminimalisir penularan wabah Covid-19 di Kabupaten Samosir.
“Mari kita saling menjaga dan mengantisipasi penularan wabah Covid-19 di daerah kita masing-masing, agar kita terhindar dari Pandemi Covid-19 dan wabah ini dapat segera berakhir” ujar Kordinator Gugus Bidang Komunikasi Publik Rohani Bakara.(TS.03)