Sabtu, 06 Juli 2024

Klinik Kecantikan Beautify Indonesia dan HDCI Sumut Khitan 340 Anak

Redaksi - Minggu, 30 Juni 2024 20:39 WIB
Klinik Kecantikan Beautify Indonesia dan HDCI Sumut  Khitan 340 Anak
Pemilik Beautify Indonesia, DR. dr. Arya Tjipta didampingi Roni Harahap dari We Care We Share dan dr. Nova Satria dari HDCI Sumut foto bersama peserta khitan massal. (ist)
Medan, MPOL: Sebanyak 340 anak mengikuti khitan massal yang diselenggarakan Klinik Kecantikan Beautify Indonesia bekerjasama dengan Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) Sumatera Utara dan We Care We Share. Dari jumlah tersebut, 5 persen pesertanya non muslim.

Baca Juga:
Pemilik Beautify Indonesia, DR. dr. Arya Tjipta, Sp.B.P.R.E., Subsp.K.M(K) menyatakan, kegiatan sunat massal kali ini sangat ramai karena musim libur. Sebelumnya, tidak terlalu ramai karena dianggap ada berkaitan dengan politik.

"Ini kali yang kedua di bulan ini, seminggu sebelumnya itu ada sekitar 130 anak dan hari ini sekitar 210 peserta jadi sekitar 340 anak. Peserta dari berbagai daerah di Medan dan sekitarnya dan terjauh itu dari Siantar," kata dr Arya Tjipta di Klinik Beautify Indonesia di Jalan KH. Zainul Arifin No.173 Medan, Minggu (30/6/2024).

dr Arya Tjipta menegaskan, kegiatan ini murni bakti sosial, dan terus berkomitmen serta semangat untuk melanjutkan kegiatan sosial ini dengan target 30 ribu anak.

"Sekarang ini masih sekitar 3 ribu. 3 ribu yang barengan We Care We Share. Kalau ditotal mungkin sudah sampai 5 ribu lebih. Kita tidak pernah pungut biaya dan tidak terafiliasi politik," ujarnya.

Kegiatan bakti sosial ini melibatkan berbagai dokter dari Fakultas Kedokteran USU, beberapa rumah sakit, dan juga perawat serta mahasiswa.

"Bahan yang kita pakai adalah bahan-bahan premium, tidak pakai bahan rol-rolan. Jadi satu pasien satu. Itu yang kita gunakan ke pasien-pasiennya," jelas dr. Arya didampingi Roni Harahap dari We Care We Share.

Selain sunatan massal, Beautify Indonesia juga mengadakan operasi bibir sumbing.

"Kemarin kita sudah lakukan dua. Yang bibir sumbing itu kita lakukan bius lokal karena sudah dewasa itu usia 15 dan 16 tahun. Jadi belum pernah dioperasi sama sekali karena dia takut. Orang tuanya pun takut," ungkap dr. Arya.

Sementara itu, dr. Nova Satria dari HDCI menambahkan kegiatan hari ini merupakan kegiatan lanjutan. Dan yang di sunat bukan hanya muslim ada juga yang non muslim.

"Yang non muslim itu sekitar 5 persen. Dan ini sudah dilakukan sekitar dua tahun terakhir,".

Dan sunat massal ini, tambahnya, tidak ada batasan dengan target 30 ribu. Dan ini bukan hanya omongan tetapi juga doa agar tercapai dan bisa menolong lebih banyak lagi.

"Kita akan terus lakukan kegiatan ini dan biasanya dilaksanakan pada saat mau bulan puasa, libur semester ataupun libur kenaikan kelas," kata dr Nova. (kcu).

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Josmarlin Tambunan
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru