Jumat, 22 November 2024

Aktivis Wak Genk Apresiasi Kapolrestabes Medan Ungkap Penggelembungan Suara di PPK Medan Timur

Josmarlin Tambunan - Kamis, 09 Mei 2024 18:20 WIB
Aktivis Wak Genk  Apresiasi Kapolrestabes Medan Ungkap Penggelembungan Suara di PPK Medan Timur
Muh Abdi Siahaan/Wak Genk dan Ketya KPU Medan Mutia Atiqah.(ist)
Medan, MPOL:Aktivis pengamat sosial kemasyarakatan Kota Medan, Muh Abdi Siahaan menyampaikan apresiasi kepada Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr Teddy John Sahala Marbun, SH.M.Hum yang mengungkap kasus penggelembungan suara di PPK Kec Medan Timur pada Pemilu 14 Februari 2024 lalu.

Baca Juga:

Dalam kasus itu, polisi telah menahan 3 orang tersangka dan saat ini sudah diserahkan ke Kejari Medan untuk proses persidangan. Terdiri dari Ketua PPK, Bagian Teknis, serta Bagian Data dan Informasi (Datin).


Muh Abdi Siahaan yang akrab disapa Wak Genk meminta penyidik Polrestabes Medan mengusut sampai tuntas, siapa yang menyuruh mereka menggelembungkan suara untuk calon legislatif.


"Kita apresiasi Polrestabes Medan yang telah menahan 3 tersangka. Namun, kita juga mendesak agar penyelidikan dilakukan secara tuntas karena kuat dugaan pasti ada yang menyuruh ketiga tersangka untuk melakukannya," kata Wak Genk.

Dia juga meminta agar Polrestabes Medan transparan dalam melakukan penyelidikan, mengingat yang ditahan hanya oknum penyelenggara dari PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan). "Siapa yang menyuruh mereka menggelembungkan suara untuk salah satu caleg, harus diusut dan disampaikan ke media secara transparan sehingga bila nantinya kemenangan dia dianulir, masyarakat tidak bingung, apalagi ada korbannya akibat penggelembungan suara tersebut," tegasnya.


Menurut Abdi Siahaan, penyelidikan penggelembungan suara oleh oknum-oknum PPK Kecamatan Medan Timur tentu karena ada laporan. Artinya, ada yang merasa dirugikan dan diuntungkan. Demikian juga sebaliknya, pelaku mau menggelembungkan suara tentu ada yang menyuruh.

Tentunya, sambung Wak Genk, sebagai pelapor dan yang merasa korban dari permainan ini adalah caleg partai Gerindra, Netty Yuniarti Siregar. Caleg Petahanan DPRD Medan itu melapor ke Gakumdu (Penegakan hukum Terpadu) karena merasa suara berkurang dan beralih ke caleg lain.


"Nah..yang harus diungkap, siapa caleg dan dari partai mana yang mendapat penambahan atau penggelembungan suara itu, sehingga kasusnyapun terang benderang dan tuntas. Kalau hanya tiga orang yang ditahan dari oknum penyelenggara Pemilu, saya menilai kasusnya masih belum tuntas. Harus ada yang disuruh dan yang menyuruh," tegasnya. Dia juga mendesak polisi mengusut sampai ke KPU Medan.


Aktivis yang kerap membantu masyarakat pada pandemi Covid-19 itu mengaku kenal dengan Caleg dari Partai Gerindra Netty Yuniarti Siregar. Selama 5 tahun menjabat pada periode 2019-2024, wanita yang selalu berpenampilan berhijab itu sangat intens membantu masyarakat secara khusus didaerah pemilihannya. Bahkan boleh dibilang, dia sudah dikenal masyarakat pemilihnya, makanya banyak masyarakat bertanya.

"Kami berharap Netty Yuniarti Siregar bisa melenggang kembali duduk sebagai anggota DPRD periode 2024-2029," pungkasnya.

Terkait penggelembungan suara yang diduga dilakukan panitia penyelenggara dari PPK Kecamatan Medan Timur, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan, Mutia Atiqah mendukung langkah polisi melakukan penyelidikan.

Mutia mengaku kalau pihaknya sudah dimintai keterangan di Gakumdu dan dia menegaskan kalau pihaknya tidak tahu menahu soal penggelembungan suara di PPK Kec Medan Timur.

"Kita dipanggil juga ke Gakkumdu untuk dimintai keterangan dan memang kita tidak tahu menahu soal itu," kata Mutia kepada wartawan, Rabu (8/5/24).
Diakuinya, saat ini pihak kepolisian sudah menetapkan 3 orang tersangka terdiri dari Ketua PPK, Bagian Teknis, serta Bagian Data dan Informasi (Datin). Adapun yang menjadi pelapor di Gakkumdu yakni caleg partai Gerindra, Netty Yuniarti Siregar.

"Saat ini kita masih menunggu hasil gugatan di MK, sebelum akhirnya diteruskan ke KPU RI dan KPU Medan untuk penetapan anggota DPRD Medan Terpilih," jelasnya.


Mutia mengungkapkan, dugaan penggelembungan suara ini mencuat usai D hasil dari Kecamatan Medan Timur berbeda dengan yang dikirimkan ke Rapat Pleno tingkat Kota Medan.***

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Josmarlin Tambunan
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Masa Jabatan Bupati/ Wabup Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga- Zonny Waldy Berakhir Tahun 2024
Bawaslu Humbahas Gelar Rakor Sentra Gakkumdu
Debat Publik Pilbub Toba di Medan Berjalan Lancar, Pjs Bupati Toba Apresiasi KPUD dan Ketiga Paslon
Sukseskan Pilkada 2024, KPU Siantar Gerak Jalan Santai
HIMA PERSIS Bersama KPU Kota Medan Gelar Sosdiklih Pilkada 2024
Pj Wali Kota Tebing Tinggi Ikuti Fun Walk dan Sosialisasi Pilkada
komentar
beritaTerbaru