Medan – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sumatera Utara (sumut) memastikan kebutuhan pasokan beras jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020, dalam kondisi aman dan mencukupi hingga bulan April 2020 mendatang dengan jumlah stok sebanyak 51 ribu ton.
Hal tersebut disampaikan Pimpinan Wilayah Bulog Sumut Arwakhudin Widiarso didampingi Wakilnya Erni Rahmawati dan Kabid Administrasi dan Keuangan, Erlina Wita Rambe, kepada wartawan Selasa, (17/12) di Kantor Bulog Sumut Jalan Gatoto Subroto Medan.
Dikatakan, sebanyak 5000 ton adalah beras komersial dan selebihnya merupakan cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan disalurkan sebagai program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) melalui pasar-pasar tradisional, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), agen, ritel dan lainnya, disamping untuk mensuplai beras untuk program Bantuan Pangan Non Tunai.(BPNT)
“Untuk komersial kami menjual di sekitaran harga Rp10.500 per kilogram, harga ini tentu akan lebih murah kalau langsung beli ke gudang, karena dipotong biaya distribusi. Kami berharap pengusaha tidak menjual diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp 12.800 per kilogram,” ujarnya.
Untuk beras CBP sebagian berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah dan sebagian impor dari India, Thailand dan Vietnam. sementara itu, untuk beras komersial semua diambil dari lokal, yakni dari beberapa kilang penggilingan beras yang ada di Sumut.
Masuknya beras impor adalah kebijakan pemerintah pusat yang bukan hanya masuk ke Sumut, namun tersebar ke seluruh Indonesia. “Medan, Surabaya dan Jakarta adalah pintu masuk beras impor melalui pelabuhannya untuk disebarkan ke seluruh daerah yang tidak memiliki pelabuhan laut,” ujarnya.
Selanjutnya, untuk daging stoknya juga cukup besar dan aman sebanyak 51 ton dan akan ada lagi yang datang dari pusat. “Nilainya belum pasti, tapi stok daging sangat banyak. Untuk harga kalau ambil dari gudang sebesar Rp72.000 per kilogram dengan harapan mereka menjual tidak lebih dari Rp80.000 per kilogram,” katanya.
Selain beras dan daging, pihaknya juga menyediakan 8 ton tepung terigu dan 28.000 liter minyak goreng serta gula pasir sebanyak 7 ton.
Untuk itu kata Wiwid panggilan akrabnya, masyarakat Sumatera Utara tidak perlu cemas akan ketersedian sembako jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2020.(Jal)