Kamis, 06 Februari 2025

Bappebti Dorong Penguatan Transaksi Multilateral, Ini Upaya Stategis ICDX

Jalaluddin Lase - Kamis, 06 Februari 2025 10:31 WIB
Bappebti Dorong Penguatan Transaksi Multilateral, Ini Upaya Stategis ICDX
Direktur Utama Indonesia Commodity & Derivatif Exchange (ICDX) Fajar Wibhiyadi.(ist)
Jakarta, MPOL -Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menetapkan beberapa langkah strategis dalam penguatan industri perdagangan berjangka komoditi tahun 2025, yaitu optimalisasi implementasi Sistem Resi Gudang dan pengembangan Pasar Lelang Komoditas, penguatan transaksi multilateral berbasis komoditas unggulan Indonesia, dan peningkatan implementasi bursa CPO Indonesia.

Baca Juga:
Terkait penguatan transaksi multilateral, Direktur Utama Indonesia Commodity & Derivatif Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) Fajar Wibhiyadi mengatakan, "Kami tentunya sejalan dengan langkah strategis Bappebti untuk meningkatkan transaksi multilateral. Karena Industri perdagangan berjangka komoditi khitahnya khan memang transaksi multilateral. Dan untuk itu, beberapa langkah strategis telah kami siapkan, yang tentunya untuk peningkatan volume transaksi ini".

"Langkah-langkah strategis tersebut pertama adalah edukasi dan literasi. Hal ini menjadi sangat penting, karena saat ini masyarakat khususnya kalangan bisnis yang belum sepenuhnya memahami manfaat transaksi multilateral ini. Kedua, dari sisi produk, ICDX akan terus mengembangkan produk-produk multilateral yang sejalan dengan kebutuhan pasar. Dan yang ketiga, terkait teknologi dan infrastruktur perdagangan juga akan terus kami tingkatkan untuk memberikan pelayanan prima kepada pemangku kepentingan, ungkap Fajar Wibhiyadi, Kamis,(6/2/2025) di Jakarta.

Transaksi multilateral sendiri merupakan sistem perdagangan dimana banyak penjual bertemu banyak pembeli dan tidak saling mengenal (many to many).Transaksi ini terjadi di dalam bursa, sehingga seluruh transaksinya otomatis terdaftar di bursa. Dalam mekanisme transaksi multilateral ini, ICDX sebagai bursa memiliki memiliki peran untuk menyediakan fasilitas dan infrastruktur kepada anggota bursa untuk melakukan transaksi.

Sedangkan Indonesia Clearing House (ICH) sebagai Lembaga Kliring memiliki peran dalam penjaminan dan penyelesaian transaksi, termasuk diantaranyan adalah mengelola Management Risiko, Margin dan juga Settlement.

Terkait transaksi multilateral, sebagai catatan, di tahun 2024 total transaksi mencapai 1.763.296 lot dengan notional value sebesar Rp 150 Trilun. Sementara di tahun 2025 sampai dengan akhir Februari, volume transaksi multilateral tercatat sebanyak 123.126 lot dengan notional value sebesar Rp 9.978 Triliun.

Adapun kontrak dengan volume transaksi terbesar adalah GOLDGR dengan volume 29.728 lot, kontrak GOLDUDMic dengan volume transaksi sebanyak 24.224 lot dan CPOTR dengan volume transaksi sebesar 14.668 lot. Kontrak GOLDGR dan GOLDUDMic merupakan produk transaksi multilateral dengan basis komoditas emas, sedangkan CPOTR meruupakan produk transaksi multilateral dengan basis komoditas Crude Palm Oil (CPO).**

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Jalaluddin Lase
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Bappebti Kemendag Alihkan Tugas Pengaturan dan Pengawasan Aset Keuangan Digital Termasuk Aset Kripto dan Derivatif Keuangan kepada OJK dan BI
Bappebti Kemendag Alihkan Tugas Pengaturan dan Pengawasan Aset Keuangan Digital
Bappebti Dorong Perdagangan Emas Fisik Secara Digital Untuk Indonesia Emas 2045
Kontrak Berjangka Komoditas Emas Dominasi Transaksi Multilateral di ICDX
Bappebti dan ICDX Sebut Pentingnya Kepatuhan Perusahaan Pialang Berjangka
Transaksi Multilateral di ICDX, Kontrak Emas Jadi Primadona Pasar
komentar
beritaTerbaru