Kamis, 21 November 2024

Antisipasi Inflasi Cukup Tinggi di P.Siantar, Diperlukan Rapat Koordinasi TPID

Ronald Hutagalung - Rabu, 06 November 2024 12:02 WIB
Antisipasi Inflasi Cukup Tinggi di P.Siantar, Diperlukan Rapat Koordinasi TPID
Ist
Komoditas daging ayam dan tomat picu inflasi di Kota P.Siantar.
P.Siantar, MPOL - Periode Oktober 2024, capaian inflasi di Kota Pematangsiantar mengalami peningkatan cukup tajam dan menjadikannya sebagai No.1 tertinggi di Sumatera Utara.

Baca Juga:

Kendati demikian hal itu menandakan bahwa daya beli dan konsumsi masyarakat khususnya wilayah Pematangsiantar masih tinggi.

Selain itu akhir tahun menjadi tantangan inflasi yang cukup berat dimana daging ayam ras telah menunjukan kenaikan, oleh karena itu diperlukan Rapat Koordinasi bersama TPID terkait dalam mengantisipasi Natal dan Tahun Baru (Nataru) sekaligus mempersiapkan kejuaraan TPID Award.

'Untuk mengatasi lonjakan inflasi yang terjadi di Kota Pematangsiantar sangat diperlukan rapat koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), tegas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, Muqorobin kepada Medan Pos Online melalui Unit Data Statistik dan Kehumasan (UDSK) KPwBI Pematangsiantar, Rabu (06/11/2024).

Disebutkannya, adapun perkembangan Inflasi di wilayah kerja (wilker) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, Kota Pematangsiantar bulan ke bulan mencapai 0,39 persen (mtm), tahun ke tahun 3,03 persen (yoy) dan tahun kalender 1,97 persen (ytd), inflasi Kab. Labuhan Batu mencapai 0,14 persen (mtm), 1,86 persen (yoy) dan 1,44 persen (ytd), inflasi Sumut 0,13 (mtm), 1,59 persen (yoy) dan 0,59 persen (ytd) serta inflasi nasional 0,08 persen (mtm), 1,71 persen (yoy) dan 0,82 persen (ytd).

Sementara, komoditas dengan andil inflasi terbesar di Pematangsiantar yakni daging ayam ras 0,12 persen (mtm), tomat 0,10 persen (mtm), sigaret kretek mesin 0,09 persen (mtm), bawang merah 0,06 persen (mtm) dan cabai merah 0,06 persen (mtm).

Sedang komoditas dengan andil deflasi terbesar Pematangsiantar yakni cabai rawit -0,08 persen (mtm), sawi hijau -0,05 persen (mtm), kentang -0,03 persen (mtm), kacang panjang -0,03 (mtm) serta udang basah 0,03 persen.

Komoditas dengan andil inflasi terbesar di Labuhan Batu yakni sigaret kretek masin 0,19 persen (mtm), tomat 0,15 persen (mtm), bawang merah 0,12 persen (mtm), emas perhiasan 0,10 persen (mtm) dan daging ayam ras 0,08 persen (mtm).

Kemudian, komoditas dengan andil deflasi terbesar Labuhan Batu yakni, cabai rawit -0,40 persen (mtm), ikan dencis -0,15 persen (mtm), kentang -0,09 persen (mtm), cabai hijau -0,05 persen (mtm) dan ikan mujair -0,03 persen, pungkasnya. **

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Maju Manalu
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru