Selasa, 22 Oktober 2024

Startup Health Insurtech Rey Umumkan Tambahan Pendanaan 3,5 Juta Dolar AS

Jalaluddin Lase - Senin, 30 September 2024 21:47 WIB
Startup Health Insurtech Rey Umumkan Tambahan Pendanaan 3,5 Juta Dolar AS
CEO & Co-founder Rey, Evan Tanotogono (ist)
Medan, MPOL -Rey mengumumkan mendapat tambahan dana sebesar 3,5 juta dolar AS. Pendanaan ini didorong oleh beberapa investor baru yaitu CyberAgent Capital, Arthazen Capital, dan PT Gametraco Tunggal.

Baca Juga:
Hal tersebut disampaikan CEO & Co-founder Rey, Evan Tanotogono melalui siaran pers yang diterima Medan Pos Senin, (30/9/2024).

Konon pendanaan yang diperoleh Rey, selain investor baru, juga diikuti kembali oleh seluruh investor Rey dari tahap sebelumnya. Investornya adalah Trans Pacific Technology Fund (TPTF), Genesia Ventures, dan Reycom Document Solusi (RDS).

Rey adalah platform insurtech kesehatan dengan visi mentransformasikan perlindungan kesehatan menjadi layanan kesehatan end-to-end (Prevention to Protection Integrated). Visi tersebut berhasil diwujudkan Rey dengan meluncurkan Keanggotaan kesehatan untuk individu dan kelompok yang mendisrupsi perlindungan kesehatan dari berbagai aspek: holistik, terjangkau, serta pengalaman serba digital dan mudah.

Hingga saat ini, jasa Rey telah digunakan oleh lebih dari 50 ribu orang dan di lebih dari 100 organisasi.

Kesuksesan Rey juga terlihat dari rasio klaim (claim loss ratio) produk asuransi yang terintegrasi dengan Rey yang masih berkisar di angka 50%. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan rasio klaim asuransi kesehatan konvensional. Bahkan, spesifikasi produk dan preminya yang bersaing tidak pernah mengalami peningkatan sejak tahun 2022. Rasio klaim terhadap premi asuransi kesehatan semester 1-2024 dari data AAJI mencapai 105,7%, kata Evan.

Inovasi kesehatan yang diusung Rey pun menjadikan Rey sebagai salah satu perusahaan penyelenggara Inovasi Digital Kesehatan (IDK) dalam Regulatory Sandbox Kementerian Kesehatan 2024 pada September 2024.
Keberhasilan ini semakin memantapkan posisi Rey sebagai startup digital yang menjadi pionir dan didedikasikan untuk mengintegrasikan industri kesehatan dan keuangan.

Sebelumnya, Rey yang tergabung dalam klaster Insurtech di Asosiasi Fintech Indonesia juga telah menyelesaikan program Digital Financial Innovation Regulatory Sandbox (IKD) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada semester pertama tahun ini, kata Evan.

Kini, Rey melebarkan sayapnya untuk juga mendukung transformasi industri asuransi kesehatan secara keseluruhan. Rey membantu perusahaan asuransi konvensional dari menghadirkan perlindungan kesehatan yang sebelumnya hanya kepolisian menjadi solusi kesehatan end-to-end dengan memanfaatkan teknologi, pendekatan, dan ekosistem yang telah dikembangkan dan diuji oleh Rey.

Inovasi yang dihadirkan Rey ini membawa angin segar bagi model administrasi pihak ketiga (TPA). Hingga saat ini, pelayanan TPA masih bersifat konvensional, cenderung administratif, dan transaksional hanya jika ada klaim kesehatan. Dengan bantuan teknologi, ekosistem Rey menawarkan proposisi baru yang mengungguli model bisnis TPA Konvensional. Melalui pengelolaan kesehatan aktif,

Rey tidak hanya menyediakan layanan administrasi klaim, namun juga fokus pada keterlibatan layanan kesehatan berkelanjutan baik secara preventif maupun kuratif sebuah solusi bagi industri asuransi kesehatan saat ini menghadapi tantangan serius akibat memburuknya kinerja klaim.

"Di Rey, kami membangun ekosistem kesehatan yang holistik, mulai dari telehealth sebagai layanan primer, ajudikasi klaim, dan manajemen perawatan hingga fitur kebugaran yang berfokus pada kesejahteraan pengguna . -menjadi serta optimalisasi klaim. Kedua hal ini tidak pernah menjadi prioritas model TPA konvensional," kata Evan.

Menurut Evan, Rey melakukan inovasi di bidang kesehatan dengan memposisikan diri dari pola pikir dan sudut pandang pihak asuransi/asuransi untuk membuktikan bahwa pendekatan integrasi kesehatan end-to-end dapat mengoptimalkan rasio klaim (claim loss ratio). Pemanfaatan teknologi kesehatan dengan pola pikir yang benar dapat memberikan dampak positif.

"Kami yakin pemberian perlindungan kesehatan dapat berkelanjutan jika pihak asuransi tidak dirugikan. Kami juga percaya bahwa tidak mungkin menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kesehatan tanpa inovasi di bidang teknologi layanan kesehatan itu sendiri," tambah Evan.

Rey terus berkomitmen untuk menjadi pionir inovasi di bidang kesehatan yang terutama ditujukan pada keberlanjutan asuransi dan pembiayaan kesehatan (health financing).

Salah satu terobosan yang dikembangkan adalah pengembangan sistem pakar berbasis AI generatif dan rekam medis elektronik (RME) untuk klaim dan penjaminan kesehatan. Terobosan ini menjadikan Rey sebagai pionir dalam industri ini.

Teknologi AI generatif dari Rey ini juga pernah ditampilkan Evan pada Indonesia Underwriting Summit 2024 yang diadakan Persatuan Penjamin Emisi Jiwa Indonesia (PERUJI) pada Agustus 2024. Teknologi tersebut mendapat respon positif dan diadopsi oleh beberapa perusahaan asuransi di Indonesia.

Tahun 2024 akan menjadi tahun yang sibuk bagi Rey. Selain mendapatkan pendanaan dan menjadi penyelenggara IDK Kementerian Kesehatan serta menyelesaikan program Regulatory Sandbox IKD OJK, Rey juga meraih kesuksesan internasional dengan masuk sebagai Top 4 pada Fintech Elevator Pitch Competition di Hong Kong pada bulan April 2024, dari lebih dari 600 startup dari 70 negara, setelah sebelumnya mewakili Indonesia di Startup World Cup 2023.

"Kami bangga dengan sejumlah prestasi yang berhasil kami raih di tahun 2024. Keberhasilan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk lebih banyak berinovasi di tahun depan, yaitu inovasi yang mengedepankan keberlanjutan perlindungan kesehatan secara menyeluruh," pungkas Evan.**

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Jalaluddin Lase
SHARE:
Tags
beritaTerkait
MTsPN Lahewa, 30 Tahun Mendidik Generasi Islam di Ujung Utara Pulau Nias
Kapolrestabes Medan Giat Patroli Antisipasi Gangguan Kamtibmas Jelang Pelantikan Presiden RI
MTsPN Lahewa, 30 Tahun Mendidik Generasi Islam di Ujung Utara Pulau Nias
Dibalik Kunjungan Tim Wasev di Lokasi TMMD ke-122, Jalan Baru Ini Merupakan 'Hadiah' Bagi Petani
Dibalik Kunjungan Tim Wasev di Lokasi TMMD ke-122, Jalan Baru Ini Merupakan 'Hadiah' Bagi Petani
Kunjungi Desa Pasir Permit dan Binjai Baru, Aslam Terima Masukan Soal Guru Honor Hingga Lapangan Kerja
komentar
beritaTerbaru