Jakarta, MPOL - Setiap 17 Agustus, kita memperingati kemerdekaan bangsa Indonesia dan menjadi momen yang mengingatkan kita apakah sudah merdeka finansial? Istilah merdeka finansial kerap muncul, tetapi belum banyak yang memahaminya apalagi mencapainya.
Baca Juga:
Ironisnya lagi justru banyak masyarakat yang terjerat utang pinjol ilegal dan judi online. Umumnya korban mudah tergiur karena faktor desakan ekonomi kemudian terjerat dan tertipu. Sebagian nekat mengakhiri hidup karena jumlah utang semakin berlipat dan tidak mampu menghadapi teror yang tidak berkesudahan. Dalam kondisi ini, rasanya terlalu jauh bermimpi untuk meraih merdeka finansial.
Namun demikian, kondisi ini menjadi sinyal bahwa kita perlu berupaya mencapai kemerdekaan finansial dan senantiasa menggaungkannya agar masyarakat semakin melek finansial dan memiliki kebiasaan mengelola uang dengan bijaksana.
Mencapai kemerdekaan finansial berarti memiliki kontrol penuh atas keuangan pribadi tanpa tergantung pada orang lain dan tidak dalam kondisi terlilit utang atau bebas dari masalah keuangan. Kemerdekaan finansial sifatnya personal, bisa berbeda antara satu dengan lainnya.
Faculty Head
Sequis Quality Empowerment, STAE, Yan Ardhianto Handoyo, S.T., AWP®, RFP® mengajak masyarakat memulai perjalanan menuju kemerdekaan finansial dengan langkah-langkah berikut agar kelak mampu mengelola keuangan sendiri sehingga mampu membuat keputusan finansial yang tepat.
Langkah pertama adalah memahami arus kas pribadi dan membuat rencana anggaran bulanan yang realistis. Caranya, selalu catat semua pemasukan dan pengeluaran. Perlu juga melakukan kategori pengeluaran yang bersifat tetap dan pengeluaran sesaat. Setiap bulan lakukan evaluasi anggaran agar mudah untuk mengidentifikasi pos keuangan mana yang harus dikurangi sehingga sebagian dari pendapatan bisa dialokasikan untuk tabungan dan investasi.
Kemerdekaan finansial sering dipahami dengan bebas melakukan apa yang dikehendaki. Hal tersebut katanya bisa saja terwujud seandainya pendapatan memadai dan tidak memiliki utang. Namun, masalahnya utang menjadi bagian dari keputusan finansial kita. Untuk itu, pertimbangkan dengan matang sebelum berutang. Terutama, jika nilai pinjaman besar, tenornya panjang, dan ingat ada bunga yang melekat pada pinjaman.
"Jika saat ini Anda sedang dalam masa membayar cicilan maka prioritaskan untuk melunasi utang yang sedang berjalan. Catat semua utang yang dimiliki agar tidak lupa kapan tanggal tagihan dan bayarlah lebih dari nilai minimum tagihan. Jika utang berangsur berkurang dan selesai maka kita akan lebih tenang dan bisa fokus mencapai tujuan finansial yang lain, seperti mempersiapkan dana pendidikan dan dana hari tua," sebut Yan.
Persiapan berikutnya adalah mempersiapkan dana darurat sebagai peredam pertama jika terjadi guncangan keuangan yang datang mendadak. Besaran nominal dana darurat akan berbeda pada setiap orang menyesuaikan dengan penghasilan, kebutuhan, dan gaya hidup. Untuk memudahkan mengatur anggaran, setidaknya siapkan dana darurat sebanyak 3 hingga 6 kali lipat pengeluaran per-bulan.
Menjalankan perencanaan keuangan selanjutnya adalah memperbesar aset. Jika memiliki kelebihan dana, Anda bisa berinvestasi riil berbentuk fisik, seperti tanah, sewa properti atau emas. Dapat juga berinvestasi non riil di sektor keuangan, seperti menabung, reksa dana, obligasi, dan saham.
"Investasi di sektor keuangan menjadi pilihan banyak orang saat ini. Semakin panjang periode investasi maka semakin besar potensi pertumbuhan nilai investasi. Oleh karena itu, berinvestasilah sejak dini. Investasi dapat mengimbangi kenaikan inflasi saat Anda sedang menyiapkan dana masa depan. Lagipula berinvestasi berarti berpartisipasi mendukung perekonomian negara,' sebut Yan.
Selanjutnya adalah perlu melindungi aset dari risiko kehidupan yang dapat terjadi kapan saja. Terutama jika terjadi pada pencari nafkah dan dapat membuat keluarga kehilangan sumber pendapatan, seperti memerlukan perawatan medis, terkena penyakit kritis yang memerlukan pengobatan jangka panjang dan berbiaya mahal, atau meninggal dunia. Antisipasi atas risiko finansial akibat kondisi yang disebutkan di atas adalah melalui asuransi jiwa dan kesehatan.
Asuransi jiwa bermanfaat untuk mempersiapkan keluarga tidak terbebani jika terjadi risiko kehidupan. Saat risiko ini terjadi, anggota keluarga masih bisa menjalankan aktivitas tanpa menurunkan standar hidup. Pilih polis asuransi jiwa yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda.
Produk asuransi jiwa dari
Sequis yang dapat dipertimbangkan adalah Q Smart Lite Insurance yang memberikan perlindungan jiwa seumur hidup dengan Masa Pembayaran Premi fleksibel dan premi terjangkau.
Asuransi kesehatan bermanfaat untuk menjaga keuangan dari risiko biaya perawatan medis yang tidak dapat diprediksi hingga masa perawatan berakhir. Anda dapat mempertimbangkan
Sequis Q Infinite MedCare Shield Rider (IMC Shield) preminya terjangkau dengan manfaat kamar 1 tempat tidur saat rawat inap.
Untuk sukses menapak perjalanan menuju merdeka finansial, Yan menyarankan untuk mencoba menerapkan metode budgeting 50/30/20, yakni 50% dari pendapatan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari hingga untuk membayar sewa tempat tinggal atau cicilan KPR dan kendaraan. Lalu 30% untuk self-reward tapi tidak esensial, seperti hiburan, makan di restoran, dan gadget.
Menyediakan anggaran untuk kesenangan perlu dilakukan namun perlu juga dibatasi ini agar tetap menikmati hidup tanpa mengganggu anggaran keuangan. Selanjutnya 20% untuk dana darurat, Tabungan, investasi, dan asuransi.**
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News