Sementara produk SOFI Critical Premiere dan SOFI Critical Infinity berguna untuk membantu masyarakat melindungi diri dari risiko penyakit kritis. Bahkan, manfaat juga dapat diterima meski tidak terjadi risiko/klaim. Kedua produk ini memberikan manfaat asuransi penyakit kritis untuk anak tanpa biaya tambahan. Selain itu,pada kedua produk tersedia manfaat 20% UP untuk membiayai kebutuhan medis jika pasien diharuskan mendapat perawatan di ruang ICU (Intensive Care Unit) untuk berbagai penyakit atau kecelakaan.
Baca Juga:
"Kami menghadirkan SOFI Critical Premiere dengan menyediakan santunan 20 hingga 100% dari UP jika nasabah (Tertanggung) didiagnosis penyakit kritis tahap awal, menengah, dan akhir dengan nilai pertanggungan sesuai Plan yang dipilih dan memenuhi ketentuan polis. Selain itu, total premi yang telah dibayarkan akan dikembalikan jika Tertanggung terdiagnosis penyakit kritis tahap akhir jika memenuhi ketentuan polis. Produk ini sudah dilengkapi dengan manfaat perlindungan jiwa berupa 150% pengembalian total premi apabila Tertanggung meninggal dunia. Sebaliknya, bila Tertanggung sehat dan mencapai akhir masa pertanggungan asuransi, Tertanggung bisa mendapatkan hingga 150% dari total preminya," sebut Mitchell.
Mitchell juga menjelaskan bahwa SOFI Critical Infinity hadir dengan manfaat santunan penyakit kritis tahap akhir, perlindungan jiwa, dan manfaat akhir polis. Apabila pasien didiagnosis penyakit kritis tahap akhir, Tertanggung (pasien) akan mendapat manfaat 100% UP sesuai ketentuan polis. Manfaat 50% UP akan didapat jika kondisi medis pasien diharuskan mendapat tindakan bedah Angioplasti karena gangguan jantung. Kemudian, jika berumur panjang hingga masa pertanggungan asuransi berakhir maka Tertanggung dimungkinkan mendapatkan 100% UP sesuai ketentuan polis.
Perlunya Perencanaan Keuangan untuk Hari Esok yang Lebih Baik
Masyarakat usia produktif diharapkan menerapkan perencanaan keuangan termasuk menyiapkan dana untuk masa pensiun sejak dini. Jumlah tenaga kerja Indonesia tercatat di BPS per Februari 2024 mencapai 142,18 juta jiwa dan besaran jumlah ini belum diimbangi dengan persiapan dana hari tua. Pada jangka panjang, kondisi ini akan menciptakan angkatan generasi sandwich berikutnya.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News