Gen Z Rayakan Hari Guru dengan Berterima Kasih

Sekarang kita berada di era abad 21, banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi termasuk pada generasi muda. Generasi muda di era sekarang lebih dikenal dengan istilah generasi Z atau Gen-Z. Gen-Z yaitu generasi yang dari lahir berinteraksi dengan kemajuan teknologi. Mengasuh mereka bahkan banyak dibantu oleh teknologi dan internet. Yang disebut generasi Z atau gen Z adalah mereka yang terlahir antara tahun 1997 sampai 2012, mereka juga dikenal sebagai “digital natives” karena tumbuh besar di era teknologi digital yang berkembang pesat. Generasi ini tidak sempat merasakan kehidupan tanpa teknologi dan internet, genrasi Z sering dikritik karena kurangnya keterampilaan sosial dalam berkomunikasi secara langsung. Namun, mereka juga dianggap sebagai generasi yang kreatif dan inovatif, karena terbiasa mengakses informasi dengan cepat dan memanfaatkan teknologi untuk mengambangkan ide-ide baru.

Berdasarkan jurnal penelitian berisi survei tentang karakteristik Gen-Z oleh Sladex dan Grabinger (2014: 5) berjudul “Gen Z The Generation Of The 21st Centuri Has Arrifed” mengungkapkan bahwa 50% dari Gen Z memiliki tablet sendiri dan 33% memiliki Smartphone sendiri. Sedangkan sebuah studi wikia menemukan bahwa semua Gen Z (100%) terhubung secara online selama lebih dari 1 jam per-hari, tetapi 46% terhubung lebih dari 10 jam per-hari. Teknologi berarti sesuatu yang berbeda bagi Gen Z dari pada bagi generasi yang lebih tua. Bagi Gen Z teknologi tidak lebih dari sekedar alat, melainkan teknologi sudah menjadi bagian dari diri dan kehidupan Gen Z.

Kemampuan generasi tersebut mampu menggunakan teknologi untuk memperluas pemikiran dan memicu perubahan sosial memberdayakan generasi muda. Hal ini mendefinisikan siapa Gen Z ini dan beberapa besar kebutuhan masyarakat terhadap kehadiran generasi Z. Generasi Z ini sangat berpengaruh untuk kemajuan dan perkembangan bangsa Indonesia.

Tidak terasa sudah 78 tahun (2023) setiap 25 November kita memperingati Hari Guru Nasional. Peringatan tahunan ini merupakan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Generasi sekarang atau yang lebih akrab dikenal dengan Gen Z juga bisa ikut serta dalam merayakan hari guru atau ulang tahun guru ini dengan cara memberikan hadiah disertai dengan ucapan terimakasih untuk memberikan penghormatan dan apresiasi terhadap guru atas dedikasinya dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik. Tetapi pada dasarnya generasi sekarang atau Gen Z merasa sepele dan ada juga yang merasa kurang tertarik untuk ikut serta merayakan hari guru ini, bahkan ada yang tidak perduli kepada guru itu sendiri. Seperti pada beberapa kasus yang melecehkan gurunya bahkan sampai membunuhnya dengan alasan kesal kepadanya. Sungguh sangat disayang kan jika memperingati hari guru tanpa menghormati dan mentaati guru.

Maka dari itu kita sebagai generasi muda harus memberikan contoh sikap yang baik dan akhlak yang terpuji kepada generasi seterusnya, agar bisa lebih menghormati guru dan merayakan hari guru tahun depan lebih meriah lagi. Maka jadikanlah peringatan hari guru ini sebagai tanda terimakasih kita kepada guru-guru kita yang telah memberikan kepada kita ilmunya dengan ikhlas, sehingga kita mengetahui apa-apa yang tidak kita ketahui sebelumnya, dan para generasi muda harus mengetahui bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Tujuan peringatan Hari Guru Nasional ini bukan hanya semata-mata untuk merayakan hari ulang tahun guru saja, tetapi juga untuk memberikan penghormatan dan apresiasi kepada guru atas dedikasinya dalam memberikan ilmu kepada peserta didik. Keikutsertaan Gen Z dalam merayakan atau memeriahkan hari guru tersebut semata-mata agar Gen Z bisa lebih menghormati guru dan tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Para anak-anak Gen Z bisa memberikan kepada gurunya hadiah disertai dengan ucapan terimakasih atau dengan mengajaknya berfoto bersama agar menjadi album kenang-kenangan ketika sudah lulus ataupun bisa dengan hanya berprilaku baik dan jujur ketika di sekolah atau berbahasa yang sopan ketika berbicara kepada guru.

Memang Gen Z lebih suka untuk belajar sendiri sehingga guru hanya sebagai tempat komfirmasi, tetapi Gen Z juga harus mempunya etika dan etitud yang baik dan perlakukan guru layaknya orang tua kita. Menghormati guru bukan hanya karena memperingati hari guru saja tetapi hormatilah guru setiap harinya.

Gen z pasti pernah mendengar istilah “guru adalah orang tua kedua di sekolah,” jadi sayangi, hormati dan taatilah guru seperti kita menyayangi, menghormati serta mentaati orang tua kita dirumah. Ketika kita mentaati dan menghormati guru maka guru akan memperlakukan kita sebagai anak sendiri dan belajar juga akan menjadi sangat nyaman serta ilmu yang didapat Insyaallah menjadi berkah.