Kamis, 20 Februari 2025

Meluruskan Kebijakan Efisiensi Anggaran Prabowo: Antara Harapan dan Tantangan

Redaksi - Minggu, 16 Februari 2025 20:03 WIB
Meluruskan Kebijakan Efisiensi Anggaran Prabowo: Antara Harapan dan Tantangan
SEFTIAN EKO PRANATA, SE
, MPOL - Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) 1/2025 yang mengarahkan seluruh kementerian dan lembaga untuk melakukan penghematan anggaran. Kebijakan ini bertujuan untuk menghemat belanja negara sebesar Rp306,6 triliun, yang terdiri dari penghematan belanja kementerian/lembaga sebesar Rp256,1 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp50,59 triliun. Dalam konteks ini, penting untuk meluruskan pemahaman mengenai kebijakan efisiensi anggaran ini, baik dari segi tujuan, implementasi, maupun dampaknya terhadap masyarakat.

Baca Juga:
Kebijakan efisiensi anggaran yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran negara. Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, penghematan anggaran diharapkan dapat mengurangi pemborosan dan memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menegaskan bahwa efisiensi anggaran bukan sekadar pemotongan anggaran, tetapi lebih kepada bagaimana bekerja dengan lebih cerdas, strategis, dan bertanggung jawab.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyiapkan beberapa sistem untuk mendukung efisiensi anggaran, seperti Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN), CEISA, dan coretax system. Dengan adanya sistem ini, diharapkan kementerian dan lembaga dapat meninjau kembali program-program kerja mereka agar tetap sejalan dengan prioritas nasional.

Masyarakat memiliki pandangan yang beragam mengenai kebijakan efisiensi anggaran ini. Beberapa kalangan menyambut positif kebijakan ini karena dianggap dapat mengurangi pemborosan dan memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan memberikan manfaat maksimal. Namun, ada juga yang mengkhawatirkan dampak negatif dari kebijakan ini, seperti penurunan daya beli masyarakat, ketidakpastian investasi publik, minimnya penciptaan lapangan kerja, dan produktivitas tenaga kerja.

Ekonom UGM, Akhmad Akbar Susamto, mengingatkan bahwa kebijakan efisiensi anggaran harus dilakukan secara cermat dan teliti agar tidak menurunkan kapasitas ekonomi nasional dalam jangka panjang. Dalam konteks ekonomi mikro, efisiensi anggaran dapat memiliki dampak positif, seperti peningkatan daya beli masyarakat, peningkatan infrastruktur pendukung, kemudahan akses pendanaan, dan stabilitas harga serta inflasi yang terkendali. Namun, tantangan seperti birokrasi yang lamban dan transparansi dalam penggunaan anggaran masih menjadi masalah yang harus dihadapi.

Salah satu kritik yang muncul adalah dari Adian Napitupulu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yang menyampaikan protes keras terhadap kebijakan efisiensi anggaran, terutama terkait anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Menurut Adian, pemangkasan anggaran sebesar Rp81 triliun akan memiliki dampak yang luas dan berpotensi menghambat pembangunan infrastruktur di Indonesia. Ia menilai bahwa target pembangunan infrastruktur bidang PU tahun 2025 menjadi tidak realistis setelah adanya pemangkasan anggaran.

Kritik ini menunjukkan bahwa meskipun kebijakan efisiensi anggaran memiliki niat baik, implementasinya harus mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur yang baik adalah salah satu pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Menanggapi kritik tersebut, Hasan Nasbi, Kepala Komunikasi Kepresidenan, menjelaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo dapat diibaratkan sebagai penghematan "lemak" anggaran, bukan "otot"nya. Artinya, penghematan anggaran tersebut tidak akan mengganggu fungsi dan kinerja pemerintahan secara keseluruhan, melainkan hanya menghilangkan "lemak" yang tidak perlu dan tidak efektif. Dengan demikian, diharapkan kebijakan efisiensi anggaran dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran negara.

Dahnil Anzar Simanjuntak, Jubir Presiden, juga menegaskan bahwa efisiensi hanya dilakukan terhadap alokasi anggaran yang tidak tepat dan tidak terkait langsung dengan pelayanan publik atau pun sumber daya manusia. Ia menekankan pentingnya mendengarkan perintah Presiden dan memastikan bahwa kebijakan ini tidak berdampak negatif pada beasiswa, biaya sekolah, biaya kuliah, gaji honorer, dan lainnya.

Kebijakan efisiensi anggaran yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah yang berani dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran negara. Namun, implementasi kebijakan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.

Dukungan terhadap kebijakan ini perlu disertai dengan pengawasan yang ketat agar tidak terjadi pemborosan yang merugikan negara. Dengan demikian, diharapkan kebijakan efisiensi anggaran ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam menghadapi tantangan yang ada, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam kebijakan efisiensi anggaran dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi kehidupan masyarakat.

SEFTIAN EKO PRANATA, SE
Sekretaris Bidang Pendidikan Matahari Pagi Indonesia Sumut

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Baringin MH Pulungan
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Dihadirkan Saksi sidang PTUN Medan, Oloan Pasaribu 38 Tahun PNS BPN Heran Alasan Tidak Terbitkan SHM
Komplotan Spesialis Curanmor Diringkus, 2 di Antaranya Ditembak-Kepala Digunduli
Teken Surat Diiming-Iming Uang Rp 1,5 Milyar, Bupati Deli Serdang Diminta Evaluasi dan Tindak Kades Delitua Tongat Ginting
JPU Tegaskan Eksepsi Kuasa Hukum Terdakwa Mondo - Selamat Terlalu Dini
Kakanwil Kemenagsu Serahkan SK 62 Orang PPNPN
Tokoh Pemuda Desak Pemkab DS Bertindak Selamatkan Aset Negara di Komplek Veteran Medan Estate
komentar
beritaTerbaru