Minggu, 05 Januari 2025

Kesehatan Mental Bukan Hanya untuk Orang yang ‘Sakit' Tapi untuk Semua

Mahasiswa UINSU, Jurusan Ilmu Perpustakaan, Nim: 0601242050, Dosen pengampu: Dr. Usiono. M.A.
Redaksi - Jumat, 03 Januari 2025 21:32 WIB
Kesehatan Mental Bukan Hanya untuk Orang yang ‘Sakit' Tapi untuk Semua
Semakin hari, berita mengenai kesehatan mental semakin berhembus kencang. Masyarakat secara perlahan mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental. Informasi mengenai berita ini juga sering kita temui berlalu lalang di media sosial maupun di dunia nyata.

Baca Juga:
Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain.

Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk bahkan bisa memengaruhi kesehatan fisik sekalipun. Kesehatan mental berhubungan dengan bagaimana seseorang merasa, berpikir, dan berperilaku. Ini bukan hanya tentang mengatasi gangguan atau kondisi yang lebih berat, melainkan juga tentang keseimbangan emosional, rasa percaya diri, dan kemampuan untuk mengatasi stres dalam kehidupan sehari-hari. Sama seperti kesehatan fisik yang memerlukan perhatian dan perawatan untuk tetap optimal, kesehatan mental juga membutuhkan perhatian agar seseorang dapat menjalani hidup yang seimbang.

Terkadang, masih ada pandangan yang menganggap bahwa masalah kesehatan mental hanya berhubungan dengan seseorang merasa, berpikir, dan berperilaku bagi mereka yang mengalami gangguan mental yang parah, seperti depresi berat, gangguan kecemasan, atau skizofrenia. Namun, realitasnya, kesehatan mental adalah hal yang perlu dijaga oleh setiap individu, baik mereka yang memiliki gangguan mental maupun tidak. Dengan memahami berbagai gangguan mental dan dampaknya, kita bisa lebih sadar bahwa masalah ini dapat dialami oleh siapa saja, dan perlu ada pendekatan yang lebih inklusif dalam menghadapinya.

Stereotipe yang masih ada sangat disayangkan stereotipe orang terhadap kesehatan mental masih cukup kuat dalam banyak budaya. Banyak orang merasa malu atau takut untuk berbicara tentang perasaan mereka atau mencari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater karena takut dianggap lemah.

Padahal, mencari bantuan untuk masalah kesehatan mental adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan. Penerimaan akan kesehatan mental sebagai bagian dari kesehatan secara keseluruhan dapat membantu menghilangkan stereotipe ini dan mendorong lebih banyak orang untuk mencari dukungan yang mereka butuhkan. Kesehatan mental yang baik berarti lebih dari sekadar tidak memiliki gangguan mental yang serius, tetapi juga memiliki kapasitas untuk menjaga keseimbangan emosional dan psikologis dalam berbagai aspek kehidupan.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Rini Sinik
SHARE:
Tags
beritaTerkait
PT PPK Turut Berpartisipasi Peringati Hari Kesehatan Mental 2024
komentar
beritaTerbaru
Mengapa HPN 9 Februari

Mengapa HPN 9 Februari

Tanggal 9 Februari 1946 yang menjadi dasar penetapan Hari Pers Nasional (HPN) melalui Keputusan Presiden no 5 tahun 1985, adalah sebuah peri

Nasional